REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo menegaskan ketahanan nasional bangsa harus diperkuat dengan berbagai terobosan yang dilakukan pemerintah, seperti diskusi-diskusi bertemakan ketahanan nasional dan Pancasila.
"Mengefektifkan kembali diskusi-diskusi bertemakan ketahanan nasional dan Pancasila, baik di tingkat daerah maupun secara nasional," kata Bambang, sapaan akrab Bambang Soesatyo, melalui pernyataan tertulis, di Jakarta, Kamis (2/7).
Pengefektifan kembali diskusi-diskusi semacam itu, kata Bambang perlu dilakukan, agar masyarakat Indonesia dapat memahami makna ketahanan nasional yang terdapat dalam butir-butir Pancasila. "Dengan begitu, Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," katanya.
Menurut dia, pemerintah harus siap melaksanakan strategi ketahanan nasional untuk menghadapi ancaman nirmiliter sehingga regulasi dan konstitusi yang berlaku di Indonesia tidak tergoyahkan dan masyarakat tidak mudah diserang oleh ancaman-ancaman nirmiliter tersebut.
Politikus Partai Golkar itu mengatakan pemerintah juga dapat memperkuat ranah ketahanan nasional, seperti dari sisi spiritual, ranah kebijakan dan politik, serta ekonomi maupun produksi.
Selain itu, Bambang mendorong pemerintah dapat membuat regulasi yang mengatur secara spesifik bagaimana menghadapi ancaman nirmiliter, termasuk dari sisi penguasaan teknologi dan upaya peningkatan paradigma berpikir Pancasila. "Penting memperkenalkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan sehingga masyarakat dapat memahami Pancasila sejak dini," katanya.