REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi rap Kanye West menerima pujian dan kritik sesaat setelah ia merilis lagu terbaru bertajuk "Wash Us in the Blood" yang mengangkat isu rasisme. Selang beberapa saat, kritik pun mengalir karena cicitan ucapan selamat kepada istrinya, Kim Kardashian, yang mengeklaim status miliardernya.
Dilansir Reuters, Kamis, West diserbu warganet di media sosial karena memuji kekayaan keluarganya di tengah pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan lebih dari 36 juta orang Amerika Serikat kehilangan pekerjaan. Tak lama, ia merilis single dan video "Wash Us in the Blood," yang memadukan referensi agama dan rasisme sistemik di Amerika Serikat dengan gambaran dari protes baru-baru ini tentang kematian orang kulit hitam di tangan polisi.
Travis Scott menyebut bahwa lagu tersebut merupakan musik terbaik West selama bertahun-tahun. Surat kabar Inggris, Guardian, mengatakan rilis terbaru West adalah "studi yang sangat kuat tentang ras dan keyakinan" yang menyajikan "visi apokaliptik tentang Amerika."
Single ini berasal dari album West yang akan datang bertajuk God’s Country. Pada hari Senin, setelah perusahaan kosmetik Coty Inc membeli 20 persen saham di lini KKW Kardashian yang dihargai merek make-up sebesar 1 miliar dolar AS, Kanye menulis, “sangat bangga dengan istri cantik saya Kim Kardashian West karena secara resmi menjadi miliarder.”
"Kamu telah melewati badai paling gila dan sekarang Tuhan bersinar padamu dan keluarga kita," ujarnya.
Forbes pada hari Selasa memperkirakan kekayaan bersih Kardashian setelah kesepakatan Coty mencapai 900 juta dolar AS.
"Kami semua berbagi kegembiraanmu, Kanye - ini adalah berita yang DIINGINKAN SEMUA ORANG saat dunia sedang dirusak oleh pandemi global dan bencana ekonomi," presenter televisi Inggris Piers Morgan menanggapi cicit West.
West, yang kekayaan bersihnya sendiri diperkirakan oleh Forbes mencapai 1,3 miliar dolar AS, pekan lalu mencapai kesepakatan 10 tahun dengan Gap untuk lini baru dengan merek pakaian santainya, Yeezy.