Jumat 03 Jul 2020 01:05 WIB

Australia Bangun Pos Pemeriksaan di Pinggiran Kota Melbourne

Pos pemeriksa dibangun di wilayah zona merah Covid-19.

 Polisi Australia pada Kamis (2/7), membangun pos pemeriksaan di pinggiran kota Melbourne yang menjadi zona merah wabah virus Covid-19 (Foto: ilustrasi Covid-19 Australia)
Foto: EPA-EFE/DAN PELED
Polisi Australia pada Kamis (2/7), membangun pos pemeriksaan di pinggiran kota Melbourne yang menjadi zona merah wabah virus Covid-19 (Foto: ilustrasi Covid-19 Australia)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Polisi Australia pada Kamis (2/7), membangun pos pemeriksaan di pinggiran kota Melbourne yang menjadi zona merah wabah virus Covid-19. Langkah itu diambil ketika pihak berwenang berjuang untuk mengendalikan wabah baru COVID-19 di kota terbesar kedua di Australia itu, bahkan saat aturan pembatasan perjalanan dilonggarkan di beberapa tempat lain.

Gambar yang diterbitkan oleh Australian Broadcasting Corp tersebut menunjukkan polisi menghentikan mobil di jalan-jalan pinggiran kota. Hal ini dilakukan setelah 36 daerah pinggiran kota di Melbourne di negara bagian Victoria dikunci menyusul lonjakan kasus baru COVID-19 di sana.

Baca Juga

"Lebih dari 300.000 warga Australia mengalami situasi sulit, yang kita semua lalui," kata Menteri Kesehatan Federal Greg Hunt dalam konferensi pers, Kamis, melansir reuters.

Australia bernasib lebih baik bila dibandingkan banyak negara lainnya dalam pandemi COVID-19 ini, dengan sekitar 8.000 kasus, 104 kematian dan kurang dari 400 kasus aktif COVID-19. Namun, lonjakan kasus baru COVID-19 belum lama ini di Victoria telah memicu kekhawatiran gelombang kedua wabah COVID-19, yang juga menggemakan kekhawatiran yang diungkapkan di negara-negara lain.

Sebagian besar negara bagian di Australia menyatakan akan membuka kembali perbatasan internal mereka kecuali untuk Victoria. Tetangga negara bagian Victoria, New South Wales, yakni negara bagian yang paling padat penduduknya, telah membuka perbatasannya kecuali bagi orang-orang yang datang dari 36 pinggiran Kota Victoria.

Di sisi lain dari Australia, wilayah federal Northern Territory (NT) yang terpencil melaporkan kasus infeksi corona pertamanya dalam dua bulan. Pelaporan dilakukan setelah seorang pelancong, yang memasuki Australia melalui Melbourne dan menyelesaikan karantina wajib selama dua pekan, menunjukkan gejala setelah kembali ke wilayah asalnya.

"Saya dapat mengerti bahwa orang-orang akan cemas mendengar berita ini, tetapi kami memiliki langkah-langkah untuk melindungi komunitas kami (dan) langkah-langkah ini telah diikuti," kata Menteri Kesehatan Northern Territory Natasha Fyles kepada wartawan.

Fyles menambahkan, orang yang terinfeksi itu berusia 30-an dan telah diisolasi di rumah sakit. Secara global, kasus virus corona baru telah mencapai lebih dari 10 juta pada Ahad (28/6), yakni suatu tonggak sejarah baru dalam penyebaran COVID-19 yang telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dalam tujuh bulan.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement