Kamis 02 Jul 2020 23:41 WIB

Sekuriti di Tangerang Cabuli 14 Anak di Bawah Umur

Korban iming-iming sejumlah uang dan dipinjami handphone, motor dan wifi gratis.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sekuriti Cabuli 14 Anak di Bawah Umur. Ilustrasi Pencabulan
Foto: Foto : MgRol_93
Sekuriti Cabuli 14 Anak di Bawah Umur. Ilustrasi Pencabulan

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG — Sebanyak 14 anak di bawah umur menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang sekuriti bernama Safrudin di Kampung Pagerhaur RT 01 RW 01 Desa Pagedangan, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Informasi yang diketahui pelaku telah melakukan perbuatan tersebut selama satu tahun terakhir.

Salah satu orang tua korban berinisial R (40 tahun) mengatakan terungkapnya kasus pelecehan seksual tersebut diketahui saat salah satu teman anaknya hilang pada Rabu (1/7) malam. Usai pencarian, ternyata anak tersebut ditemukan oleh kedua orang tuanya di kontrakan pelaku.

“Pertama kita pergoki itu, saat teman anak saya hilang pas ditemuin adanya di kontrakan, dengan kondisi pintu ditutup sendalnya dimasukkan ke dalam. Namanya orang tua ya curigalah liat anaknya main PS apa main game kok sendalnya pada dimasukkan,” katanya.

Sesaat anak tersebut ditemukan, sebagai orang tua kemudian menanyakan apa yang sedang dilakukannya di kontrakan. Namun, sang anak belum mau menjawab jujur dan mengatakan hanya sedang bermain game.

“Kita tanyalah tentang perihal anak di situ ngapain, tapi ngomongnya anak belum jawab jujur. Laporan lah akhirnya ke RT dan RW,” jelasnya.

Tak butuh waktu lama, malam itu orang tua korban didampingi oleh RT dan RW mendatangani kontrakan dan mengintrogasi pelaku. Awalnya pelaku tidak menjawab dan belum mengakui perbuatan kejinya yang telah dilakukan kepada anak-anak.

“Pelaku kemudian mengakui perbuatan tersebut tapi belum mengakui berapa banyak anak-anak yang menjadi korban pencabulan. Pelaku mengakui telah melakukan pencabulan, dengan memegang alat kelamin, pelaku juga mengakui menelanjangi korban,” kata R.

Dari pengakuan pertama kali anak tersebut, R mendapat laporan jika putranya pun kerap mendapat perlakuan pelecehan seksual oleh pelaku. “Pengakuan teman anak saya, dia datang sama bu RW, dia bilang anak saya juga kena, makanya saya tanya anak saya dengan cara pelan-pelan, ternyata anak saya ngakuin kalo dia dicabuli tapi cuma sekali,” katanya.

R menjelaskan, sedikitnya ada 14 anak-anak jadi korban pelecehan seksual yang dilakukan sekuriti tersebut. Semua perbuatan tersebut dilakukannya di kontrakan pelaku. “Sekarang yang laporan ke polisi baru 14 korban, kalo semalem itu empat orang yang laporan (ke polisi),” ucapnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan perbuatan keji pelaku terhadap anak-anak dilakukan secara bergilir. Dengan iming-iming diberikan sejumlah uang Rp 5 ribu sampai dengan Rp 10 ribu. Tidak hanya itu, korban juga dipinjami handphone, motor, dan Wi-Fi gratis.

R berharap kejadian seperti ini tidak lagi terulang di masyarakat, cukup terjadi di wilayahnya. Ia pun menginginkan pelaku mendapat efek jera dengan diberikan hukuman seberat-beratnya. “Harapannya jangan sampai ada kejadian gini lagi, pelaku ya ingin kita hukum seberat beratnya lah, apalagi korbannya anak-anak,” katanya.

Sementara kasus ini ditangani oleh Polsek Pagedangan di bawah Polres Tangerang Selatan. Kanit Reskrim Polsek Pagedangan Ipda Margana mengatakan dari keterangan warga, tersangka Safrudin melakukan pencabulan terhadap anak dibawah umur sudah setahun yang lalu. Namun baru terungkap kemarin malam saat salah satu korban hilang dan ditemukan bermain di kontrakan pelaku.

“Sampai dengan saat ini korban yang sudah lapor ada empat orang. Gatau nanti ada perkembangan korban berikutnya atau tidak. Kejadian ini udah lama setahun yang lalu, jadi berlanjut,” jelasnya.

Adapun, rata-rata korban pencabulan berumur 14 tahun ke bawah. Kebanyakan mereka adalah anak SD sampai dengan SMP dan korban paling tua kini duduk di kelas dua SMP. “Ini pelaku melakukan pencabulan terhadap anak laki-laki semua,” ucap Margana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement