REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Ketersediaan pupuk di Kabupaten Manokwari cukup untuk mendukung percepatan tanam padi 276 ha dari target luas 822,5 ha di Kampung Prafi Mulya, Distrik Prafi. Kendati begitu, alat mesin pertanian (Alsintan) belum memadai lantaran beberapa unit Alsintan rusak.
"Alsintan di Manokwari kurang, karena beberapa rusak maka percepatan tanam padi menjadi krusial di awal Juli, sehingga kelompok tani pada lahan lain dapat bergantian pakai sebelum datang kemarau," kata Koordinator Penyuluh Pertanian Distrik Prafi, Djaka Mastuti di sela kegiatan Pencanangan Tanam Padi Sawah Musim Tanam II (MT) belum lama ini.
Kegiatan Pencanangan Tanam Padi Sawah MT II dihadiri oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan yang mengajak petani tetap bekerja meski di tengah pandemi Covid-19 tanpa mengabaikan Protokal Kesehatan.
Gubernur Dominggus mengapresiasi komitmen dan kinerja petani didampingi penyuluh mendukung ketahanan pangan di Papua Barat. Pandemi Covid-19 tidak menghalangi mereka melakukan percepatan tanam padi MT II (April - Juli 2020).
Dia menegaskan komitmen pemerintah provinsi (Pemprov) membeli beras hasil panen petani mendukung ketersediaan pangan pokok di Papua Barat. "Pemprov akan membeli beras petani, untuk menjaga ketahanan pangan di Papua Barat, khususnya Manokwari."
Djaka Mastuti menambahkan kegiatan pencanangan berlangsung pada lahan kelompok tani (Poktan) Ngudi Rejeki dari Gapoktan Karya Bersama, yang diketuai Sujiono. Varietas padi Sertani 4, Inpari 4, Inpari 30 dan Mekongga pada lahan 276 ha dari target 822,5 ha untuk MT II (April - Juli 2020).
"Manokwari berupaya percepat tanam, karena saat ini masih tersedia air, sehingga tanam padi harus sesegera mungkin sebelum ketersediaan air di lahan berkurang," katanya melalui keterangan tertulis yang dihimpun Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP).
Penyuluh Pusat, Siti Nurjanah di Kementerian Pertanian RI selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian di Provinsi Papua Barat mengatakan langkah petani dan penyuluh Manokwari sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.
Mentan Syahrul mengajak penyuluh dan petani memanfaatkan sisa musim hujan hingga Juli 2020, untuk mendukung target luas tanam 11,66 juta hektar di seluruh Indonesia.
"Potensi panen padi Juni 2020 diperkirakan 0,74 juta hektar, yang dapat menghasilkan beras 1,94 juta ton sebagai upaya mencapai ketahanan pangan dan tersedia pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia," kata Mentan.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan komitmen Kementan khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] berupaya mengembangkan penyuluh pertanian menjadi agen utama di dalam pembangunan pertanian mendukung kinerja petani menjaga ketahanan pangan nasional.