Jumat 03 Jul 2020 04:44 WIB

Wapres: Keterpurukan Ekonomi Juga Dialami Banyak Negara

Perlambatan di bidang ekonomi itu sebagian besar disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Wakil Presiden Ma
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan keterpurukan ekonomi di Indonesia, yang pertumbuhannya diprediksi minus di kuartal II, merupakan dampak global dan terjadi di banyak negara.

Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf saat memberikan sambutan dalam acara Haul ke-49 KH Abdul Wahab Chasbullah yang diselenggarakan di Jombang, Jawa Timur dan disiarkan langsung melalui media sosial, Kamis malam (2/7).

“Negara kita mengalami keterpurukan ekonomi, bahkan di kuarta ketiga ini (pertumbuhannya) diperkirakan minus antara 0,5 sampai 0,1. Tetapi negara lain ada yang lebih parah, ada yang sampai -5, -7, bahkan ada yang lebih dari 10 minusnya itu. Dan ini memang dampak global yang menimpa seluruh dunia,” kata Wapres Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan dari Jakarta, Kamis malam.

Pertumbuhan ekonomi di kuartal I, lanjut Wapres, sudah menunjukkan gejala pelemahan, yakni dengan tumbuh hanya 2,9 persen dari target lebih dari 4 persen.

Perlambatan di bidang ekonomi itu sebagian besar disebabkan oleh pandemi Covid-19, yang memaksa pemerintah memberlakukan kebijakan penerapan sosial berskala besar (PSBB).

Akibatnya, kegiatan ekonomi dan industri terhenti. Kebijakan lockdown di banyak negara asing juga berdampak pada terhambatnya kegiatan impor ke dalam negeri.

Terlebih lagi, lanjut Ma’ruf, jumlah orang miskin di Indonesia juga diprediksi meningkat karena kegiatan perekonomian tidak berjalan normal.

“Banyak orang miskin baru karena tidak ada pekerjaan dan tidak ada kegiatan, apalagi setelah diterapkannya PSBB. Sehingga kemudian menimbulkan masalah sosial, juga masalah ekonomi. Sehingga ekonomi nasional kita juga terpuruk, bahkan ekonomi seluruh dunia juga terpuruk,” jelasnya.

Oleh karena itu, Wapres mengajak seluruh masyarakat, termasuk kalangan ulama, untuk bersama-sama menghadapi bahaya ekonomi, selain juga bahaya pandemi Covid-19.

“Jadi dharar (bahaya) yang kita hadapi sekarang itu bukan satu dharar, bukan hanya dharar Covid-19, tapi juga dharar sosial, bahkan juga dharar ekonomi,” ujar Ma’ruf.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement