Jumat 03 Jul 2020 06:11 WIB

Menhub Ajak Angkutan Online Patuhi Protokol Kesehatan.

Masyarakat masih belum percaya diri untuk bertransportasi menggunakan ojol dan ASK.

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Penumpang menggunakan layanan ojek daring (ojol) yang dilengkapi fasilitas separator khusus di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (8/6/2020). Untuk menyambut normal baru, Grab Indonesia melengkapi pengemudi di Soloraya dengan fasilitas separator guna memberikan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara di tengah pandemi COVID-19
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Penumpang menggunakan layanan ojek daring (ojol) yang dilengkapi fasilitas separator khusus di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (8/6/2020). Untuk menyambut normal baru, Grab Indonesia melengkapi pengemudi di Soloraya dengan fasilitas separator guna memberikan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara di tengah pandemi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak para pengemudi dan aplikator transportasi online baik ojek online maupun taksi online mematuhi protokol kesehatan. Khususnya pada masa adaptasi kebiasaan baru. 

"Ini perlu dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kembali menggunakan transportasi ojek online maupun angkutan sewa khusus (ASK) atau taksi online di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir," kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (2/7). 

Budi menuturkan, saat ini masyarakat masih belum percaya diri untuk bertransportasi menggunakan ojek online dan ASK. Namun, untuk layanan antar barang dan makanan, lanjut Budi, permintaannya cukup tinggi, yang bisa menjadi peluang agar bisnis tersebut tetap eksis di masa pandemi ini. 

Dia memastikan, aturan pengendalian transportasi yang dibuat pada masa pandemi Covid-19 ini bukan untuk membuat susah para pengemudi. Budi menegaskan aturan tersebut menjadi upaya pemerintah agar kegiatan mereka tetap berjalan dengan syarat-syarat protokol kesehatan yang harus dipenuhi.

“Saat ini kesehatan sebagai panglima karena kita harus mengutamakan kesehatan bagi penumpang maupun pengemudi dari penularan Covid-19. Pakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan, menjaga kebersihan kendaraan menjadi keharusan untuk dilakukan,” kata Budi. 

Budi mengatakan semuan pihak berharap pandemi Covid-19 bisa segera berakhir. Untuk itu, dia menilai saat ini dibutuhkan kerja sama yang erat dan sama-sama mencari solusi yang terbaik agar transportasi ini bisa tetap eksis melayani masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement