REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi Yen Jepang sebesar 100 miliar yen. Lima seri Samurai Bonds yaitu RIJPY0723, RIJPY0725, RIJPY0727, RIJPY0730 dan RIJPY0740 memiliki tingkat imbal hasil antara 1,13 persen hingga 1,80 persen dengan tenor 3-20 tahun.
"Tenor 3 tahun, 5 tahun, 7 tahun, 10 tahun, 20 tahun dengan kupon masing-masing 1,13 persen, 1,35 persen, 1,48 persen, 1,59 persen, 1,80 persen," dalam keterangan pers, Kamis (2/7).
Dengan merebaknya virus Covid-19 ke wilayah Amerika Utara dan Eropa sejak Februari 2020 setelah didahului penyebarannya di wilayah Asia, pasar keuangan global mengalami kejatuhan. Begitu pula dengan pasar keuangan Jepang. Tidak terlihat penerbitan obligasi di pasar keuangan Jepang sampai dengan akhir Mei 2020.
Pemerintah Indonesia berhasil menerbitkan 100 miliar yen Samurai bonds yang menjadi penerbitan sovereign pertama di pasar Jepang untuk tahun 2020 dan penerbitan pertama dari penerbit Asia setelah masa pandemi. Transaksi ini merupakan momentum yang menumbuhkan kepercayaan pasar Jepang dan potensial untuk diikuti oleh penerbitan obligasi lainnya di pasar Jepang.
"Dana yang diterima pemerintah dari penerbitan Samurai Bonds ini akan digunakan sebagai pembiayaan defisit APBN, termasuk untuk upaya penanggulangan dan pemulihan pandemi Covid-19," katanya.
Pemerintah mengumumkan proses Official Marketing pada tanggal 29 Juni 2020 dengan initial price guidance yang ditetapkan untuk tenor 3 tahun pada YSO+110-120, 5 tahun pada YSO+130-140, 7 tahun pada YSO+140-150, 10 tahun pada YSO+145-155 dan 20 tahun pada 1.80-1.90 persen (coupon rate marketing).
Sampai dengan tiga hari proses pemasaran, dengan permintaan yang cukup solid yang datang dari investor Jepang maupun luar Jepang, Pemerintah memutuskan untuk mempersempit final guidance ke spread terendah dari initial guidance. Mempertimbangkan faktor-faktor tersebut serta kondisi pasar yang kondusif, Pemerintah memutuskan untuk menerbitkan Samurai Bonds sesuai dengan target sebesar JPY100 miliar.
Hal tersebut menunjukkan konsistensi Pemerintah dalam menerbitkan di kisaran nominal 100 miliar yen sejak pertama kali melakukan penerbitan Samurai Bonds melalui //public offering. Selain capaian tersebut, Pemerintah juga berhasil menerbitkan Samurai Bonds pada spread over USD swap yang lebih rendah dari tahun sebelumnya, dimana hal ini memperkuat posisi Indonesia sebagai penerbit Samurai Bonds yang menjadi acuan bagi penerbit lainnya.
Dalam kondisi pandemi ini, dengan sebagian besar investor melakukan pekerjaannya dari rumah, kegiatan temu investor (non-deal roadshow) yang dilakukan secara online dalam bentuk netroadshow dan investor call telah berhasil meningkatkan sentimen positif dari investor, baik existing investor maupun investor baru yang berbasis di dalam dan luar Jepang.
Basis investor pada penerbitan Samurai Bonds kali ini lebih terdiversifikasi, meliputi city banks (18,6 persen), life insurers (7,0 persen), property insurers (1,6 persen), asset managers (29,1 persen), Shinkin banks/regional banks (6,7 persen), pension fund (2,5 persen) dan lainnya (34,5 persen).