Jumat 03 Jul 2020 12:27 WIB

Himbara Proyeksi Kredit Perbankan Hanya Tumbuh 1-5 Persen

Proyeksi tersebut lebih rendah dari target sebelumnya sebesar 6 hingga 13 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
(kiri ke kanan) Dirut BNI Herry Sidharta, Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Andin Hadiyanto, Dirut BRI Sunarso, Dirut Bank Mandiri Royke Tumilaar dan Dirut BTN Pahala N Mansury berbincang sebelum dimulainya konferensi pers bersama Menkeu Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/6/2020). Pemerintah menempatkan dana sebesar Rp30 triliun pada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam rangka mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional terutama untuk sektor riil.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
(kiri ke kanan) Dirut BNI Herry Sidharta, Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Andin Hadiyanto, Dirut BRI Sunarso, Dirut Bank Mandiri Royke Tumilaar dan Dirut BTN Pahala N Mansury berbincang sebelum dimulainya konferensi pers bersama Menkeu Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/6/2020). Pemerintah menempatkan dana sebesar Rp30 triliun pada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam rangka mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional terutama untuk sektor riil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) merevisi target pertumbuhan kredit dari enam hingga 13 persen menjadi satu persen hingga lima persen pada tahun ini. Hal ini disebabkan perekonomian nasional sedang menghadapi masa-masa sulit akibat pandemi corona.

Ketua Umum Himbara Sunarso mengatakan angka revisi Himbara lebih tinggi dari target pertumbuhan kredit industri perbankan yang telah direvisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar nol persen - dua persen dibanding target awal 10-12 persen pada akhir tahun ini.

Baca Juga

“Kami optimis kredit masih tumbuh positif selama full year 2020. Tahun lalu pertumbuhan kredit perbankan sebesar 6 persen, tahun ini pun masih tumbuh positif,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (3/7).

Menurutnya Himbara optimis kredit yang disalurkan bank-bank BUMN dapat tumbuh positif apalagi ditopang dana negara sebesar Rp 30 triliun. Hal ini dapat mendorong pemulihan sektor riil.

“Himbara juga siap meleverage dana penempatan pemerintah menjadi tiga kali lipat atau Rp 90 triliun dalam bentuk penyaluran kredit selama tiga bulan,” jelasnya.

Adapun bank-bank anggota Himbara telah merevisi target pertumbuhan kredit pada tahun ini. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan penyaluran kredit sebesar empat persen - lima persen pada tahun ini, lebih rendah dari target awal sebesar 10-11 persen. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merevisi target pertumbuhan kredit dari 8-10 persen menjadi 1-2 persen.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga memangkas target pertumbuhan kredit menjadi empat persen dari semula 11-13 persen. Hal yang sama juga dilakukan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit sebesar empat hingga lima persen, turun dari target awal enam hingga delapan persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement