Jumat 03 Jul 2020 12:29 WIB

Pengemudi Ojol Harus Miliki Surat Bebas Covid-19

Ojol bisa beroperasi mengangkut penumpang pekan depan secara bertahap.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengemudi ojek online saat membawa penumpang di kawasan Tebet, Jakarta.
Foto: republika/Putra M. Akbar
Pengemudi ojek online saat membawa penumpang di kawasan Tebet, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengizinkan ojek online untuk mulai beroperasi mengangkut penumpang di Kota Bandung. Agar lebih meyakinkan dan memberikan kenyamanan kepada penumpang, pengemudi harus memiliki surat keterangan dari rumah sakit bebas dari covid-19.

Ketua Harian Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna menilai pengelola ojek online terlihat sudah siap beroperasi mengangkut penumpang dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun, katanya, agar penumpang lebih tenang maka pengemudi diharapkan memiliki surat keterangan bebas covid-19.

Baca Juga

"Kita meyakini secara umum mereka sudah siap, Kami sarankan bahwa si driver ini atau mitra ini disarankan mereka ada surat keterangan, bahwa mereka itu sudah bebas dari covid-19," ujarnya di Balai Kota Bandung, Jumat (3/7).

Ia mengatakan, pihak yang berwenang mengeluarkan surat tersebut, yaitu lembaga kesehatan melalui rapid test dan swab test. Pihak pengelola aplikasi, menurutnya, sudah menerima saran tersebut dan akan memproses hal tersebut.

"Tadi saran kita diterima, tapi memang perlu proses perlu waktu, saya pikir semuanya itu juga perlu waktu dan proses, kita hargai juga. Hal itu supaya kalau kita pesan melalui aplikasi, kemudian terverifikasi bahwa si driver ini orang yang sudah bebas, kan jadi tenang dan nyaman," katanya.

Ia pun mengapresiasi kebijakan pengelola yang menyiapkan cek poin dan bermitra dengan tenaga kesehatan. Katanya, jika terdapat pengemudi yang terpapar bisa segera ditangani. Menurutnya, kebijakan tersebut sudah memadai dan sesuai dengan standar protokol kesehatan.

"Tinggal satu saja itu komitmen yg tadi disepakati mudah-mudahan dalam waktu dekat nanti bisa dipenuhi," katanya.

Ema melanjutkan, ojek online bisa beroperasi mengangkut penumpang pekan depan secara bertahap. Menurutnya, para pengemudi ojek online ini terlebih dahulu memastikan kondisi kesehatan mereka bebas dari covid-19.

"Ya sebagian ini (yang belum tes) jangan dulu narik penumpang," katanya.

Menurutnya, apabila diketahui pengemudi ojek online menarik penumpang namun belum tes maka akan diperingatkan. Apabila tetap membandel katanya tidak akan diijinkan.

Perwakilan pengelola aplikasi Ojek Online, Mawaddi Lubby selaku partner untuk Bandung and Judgement area Grab Jawa Barat mengaku pihaknya sudah melakukan tes swab kepada 200 mitra Grab bekerjasama dengan Diskominfo beberapa waktu lalu. Selanjutnya, pihaknya akan secara bertahap melakukan tes swab kepada mitra pengemudi.

"Kita juga akan lakukan hal ini juga secara bertahap (tes swab untuk pengemudi pengangkut penumpang), tinggal yang kita pertimbangkan dari segi teknisnya bagaimana. Itu yang akan kita coba rembugkan dulu di belakang," katanya.

Ia berharap arahan tersebut bisa dilaksanakan secepat mungkin dan mengupayakan seluruh mitra sudah di tes agar memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang. Saat ini katanya jumlah mitra Grab mencapai ribuan.

"Banyak ada ribuan, untuk angka sendiri sangat dinamis kita tidak bisa memberikan angka pasti akan tetapi memang cukup banyak," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement