Jumat 03 Jul 2020 12:53 WIB

Shopee Paling Berjaya di Indonesia, Tokopedia-Bukalapak Lewat

Shopee Paling Berjaya di Indonesia, Tokopedia-Bukalapak Lewat

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Shopee Paling Berjaya di Indonesia, Tokopedia-Bukalapak Lewat. (FOTO: Sufri Yuliardi)
Shopee Paling Berjaya di Indonesia, Tokopedia-Bukalapak Lewat. (FOTO: Sufri Yuliardi)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Bulan Ramadan dan Hari Raya Lebaran merupakan bulan berbelanja online paling tinggi dalam budaya masyarakat Indonesia. Selama bulan Ramadan dan Hari Raya Lebaran 2020 yang berlangsung di tengah Pandemi Covid-19, berbelanja online bahkan semakin menjadi pilihan utama konsumen. 

Untuk mengetahui tren perilaku ini, Snapcart telah melakukan riset konsumen selama periode Ramadan dan pandemi Covid-19. Hasilnya menunjukkan 66% konsumen dari 1.000 responden seluruh Indonesia selama Ramadan dan Hari Raya Lebaran 2020 lalu, memilih Shopee sebagai situs belanja online yang paling diingat (top of mind).

Data lebih detail, 58% konsumen di Jabodetabek dan 72% konsumen non-Jabodetabek memilih Shopee sebagai situs belanja online yang paling diingat. Disusul 16% konsumen memilih situs Tokopedia; 19% Jabodetabek dan 12% non-Jabodetabek.

Baca Juga: Temuan Jet Commerce: Awal Bulan Puasa, Momen Belanja Online

Kemudian 12% konsumen memilih Lazada; 13% Jabodetabek dan 10% non-Jabodetabek. Dan 4% konsumen memilih Bukalapak; 5% Jabodetabek dan 3% non-Jabodetabek. Disusul Blibli, JD.ID, Akulaku, OLX, dan Sociolla.

Hasil riset Snapcart yang berlangsung selama pandemi ini juga menunjukkan, Shopee merupakan situs belanja online yang paling sering digunakan dalam berbelanja selama Ramadan dan Hari Raya Lebaran 2020 lalu (66%); 59% konsumen di Jabodetabek memilih  Shopee dalam berbelanja online dan 72% konsumennya dari non-Jabodetabek. Sedangkan Tokopedia (15%), Lazada (12%), dan Bukalapak (5%). Disusul JD.ID, Blibli, Zalora, Sorabel, Berrybenka, Qoo10, dan Zilingo.

Menurut Astrid Wiliandry, Direktur Snapcart, masyarakat menempatkan Shopee sebagai situs yang paling diminati berbelanja saat Ramadan bertepatan dengan pandemi karena banyak faktor. Di saat kebijakan physical distancing diberlakukan, masyarakat mencari opsi lain yang lebih aman bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dari rumah. Shopee lebih unggul karena ragam produk yang lebih menarik dan tawaran harga yang lebih kompetitif.

"Shopee juga terus melengkapi platformnya dengan fitur yang memperpanjang time spent dan engagement di dalam aplikasinya, menjadikan daya tarik tersendiri untuk para penggunanya," ujar Astrid Wiliandry, Kamis (2/7/2020).

Yang menarik, 77% perempuan mengaku memilih berbelanja di Shopee, dibandingkan laki-laki 52%. Ini berbeda dengan Tokopedia yang lebih disukai konsumen laki-laki 22%, dibanding perempuan 9%. Juga Lazada yang lebih disukai konsumen laki-laki 14%, dibanding perempuan 10%. Bukalapak yang juga lebih disukai laki-laki 9% dan 2% perempuan. 

Sedangkan riset berdasarkan kelompok umur, berbelanja di Shopee paling disukai oleh kelompok umur 19-24 tahun (72%), 25-30 tahun (69%), kurang dari 19 tahun (69%), 31-35 tahun (63%), dan 35 tahun keatas (53%). Berbeda dengan Tokopedia yang lebih disukai kalangan 35 tahun ke atas (24%), 31-35 tahun (15%), 25-30 tahun (14%), 19-24 tahun (10%), dan kurang 19 (10%).

Sedangkan Lazada lebih disukai kelompok umur kurang 19 tahun (14%), 19-24 tahun (13%), 25-30 tahun (12%), 31-35 tahun (11%), dan 35 tahun ke atas (9%). Sedang berbelanja di Bukalapak lebih disukai oleh kelompok umur 35 tahun ke atas (10%), 35-31 tahun (7%), 19-24 tahun (4%), 25-30 tahun (2%), dan kurang 19 tahun (2%).

"Mengapa Shopee menjadi pilhan utama bagi kelompok umur muda yaitu usia 19-24 dan 25-30 tahun, kami menilai fitur-fitur di Shopee lebih interaktif dan selalu ada tema baru pada setiap momen," tambah Astrid.

Sepuluh fitur di Shopee menempati daftar teratas fitur dan aplikasi belanja online yang paling dikenal dan diketahui (awareness) konsumen, yakni fitur Shopee Tanam (71% responden tahu fitur ini), Goyang Shopee (64%), Shopee Tangkap (57%), Shopee Serba 10 Ribu (56%), Shopee Lempar (51%), Shopee Capit (50%), Shopee Lucky Prize (48%), Shopee Joged (47%), Shopeepoly (34%), dan Shopee Liga 1 (30%). 

Kemudian diikuti Tap Tap Mantap (Lucky Egg) Tokopedia (28%), Serbu Seru Bukalapak (26%), Share & Win Shopee (19%), Lazada LazCity (13%), Daily Giftbox Bukalapak (12%), Lazada Voucher Rain (11%), TopQuest Tokopedia (11%), Lazada Moji Go (9%), Lazada Guest It (8%), dan Ball Pop Tokopedia (8%).

"Kreativitas membuat fitur-fitur baru sangat penting dalam membangun komunikasi dengan konsumen online agar mereka tidak mudah bosan dan terus ada sesuatu yang baru dan menarik. Melalui itu, Shopee berhasil membuktikan bahwa semakin banyak fitur baru dan beragam, akan semakin meningkatkan banyak pilihan konsumen berbelanja," jelas Astrid.

Gimmick Yang Paling Disukai Konsumen

Lantas fitur dan program gimmick apa yang paling disukai konsumen online dalam mereka berbelanja selama Ramadan dan Hari Raya Lebaran 2020 lalu yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19?

Dari hasil survei Snapcart didapatkan data, konsumen paling menyukai fitur Shopee Tanam (49%) terutama oleh kelompok umur 19-24 tahun dan 25-30 tahun, kemudian fitur Goyang Shopee (10%), Shopee Serba 10 Ribu (6%), Tap Tap Mantap (Lucky Egg) Tokopedia (6%), Shopee Tangkap (5%), Serbu Seru Bukalapak (4%), Shopee Lucky Prize (3%), Shopee Capit (2%), Shopee Lempar (2%), Lazada Voucher Rain (2%), Lazada LazCity (2%), Shopee Joged (2%), Shopee Liga 1 (1%), Shopeepoly (1%), Daily Giftbox Bukalapak (1%), Lazada Guest It (1%), Lazada Moji Go (1%), dan TopQuest dari Tokopedia (1%).

"Dari data terlihat, penawaran diskon belanja masih yang paling disukai, baik dalam bentuk cashback atau hadiah belanja. Para milenial menyukai fitur-fitur berbentuk flash games karena lebih interaktif," tutup Astrid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement