REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar), mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk penanganan dan pencegahan banjir.
Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha mengatakan, anggaran penanganan banjir digunakan untuk normalisasi sungai, perbaikan dan pembuatan tanggul baru, pembangunan embung air, drainase, hingga kolam retensi. "Sekitar 40 titik sungai akan mulai dinormalisasi mulai bulan ini hingga Desember," kata Iman di Cikarang, Jumat (3/7).
Normalisasi 40 titik sungai dilakukan mengingat di lokasi tersebut terdeteksi sebagai penyebab banjir akibat meluapnya air sungai hingga ke permukiman penduduk. "Karena permukiman warga tersebut juga berdekatan dengan empat sungai yang melintasi wilayah Kabupaten Bekasi," ucap Iman.
Empat sungai yang menjadi prioritas normalisasi penanganan banjir karena berdekatan dengan permukiman warga itu, di antaranya Kali Busa, Kali Jambe, Kali Pisang Batu, dan Kali Cilemah Abang.
"Kita juga akan memperbaiki tanggul jebol di Kecamatan Sukawangi, Tambun Selatan, dan Muaragembong serta penguatan tanggul pada saluran sekunder," kata Iman.
Selain itu pihaknya juga akan membangun tujuh embung air di empat kecamatan dengan total anggaran sebesar Rp 6 miliar. Kemudian pembangunan 15 drainase utama di lingkungan permukiman dan perumahan dengan anggaran Rp 10 miliar serta kolam retensi di empat wilayah dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2 miliar.
"Semua anggaran penanganan banjir ini bersumber dari APBD kita tahun ini, mudah-mudahan sebelum penghujung tahun ini terealisasi semua agar penanganan banjir bisa maksimal," ucap Iman.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir mengatakan, upaya penanganan banjir dilakukan dengan melakukan koordinasi bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung dan Citarum.
"Ini juga bagian dari komitmen setiap daerah dalam penanganan pencegahan banjir di wilayah Jabodetabekpunjur (Jakarta. Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur)," kata Nur.