Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Miliarder dunia pada tahun 2019 meningkat lebih dari 8 persen meski kondisi ekonomi dan geopolitik global bergejolak akibat Brexit dan perang dagang AS dengan China.
Menurut laporan Wealth-X bertajuk Billionaire Census 2020, jumlah miliarder dunia mencapai 2.825 pada 2019, bertambah 8,5 persen atau sebanyak 221 dari 2018. Kekayaan gabungan juga naik 10,3 persen menjadi total USD 9,4 triliun.
Baca Juga:Â 5 Miliarder Dunia yang Hartanya 'Gak Seberapa' Sebelum Corona
Dilansir dari Newsmax di Jakarta, Kamis (2/7/2020) pada 2018 lalu populasi miliarder dunia menurun hingga 5,3 persen. Total kekayaan dunia juga menyusut hingga 7 persen.
Menurut survei Wealth-X, penyebab pertumbuhan kekayaan dan populasi miliarder dipicu kinerja di pasar keuangan yang menguat.
Berdasarkan populasi, miliarder di Amerika Utara meningkat hingga 11,2 persen menjadi 834 individu dengan kekayaan bersih naik 13,8 persen menjadi USD3,5 triliun. Mereka disebut menyumbang 37 persen dari total global.
Lalu diikuti Asia sebagai populasi miliarder yang meningkat 12 persen menjadi 758. Dengan total kekayaan meningkat 11 persen menjadi USD2,4 triliun.
AS dan China tetap menjadi dua negara teratas dengan miliarder terbanyak. AS menyumbang 788 miliarder pada 2019, sementara China memiliki 342. Kedua negara juga masing-masing menyumbang tiga dari 15 kota teratas dengan jumlah miliarder terbesar.
Adapun New York adalah kota penyumbang miliarder terbanyak yakni memiliki 113 miliarder dengan kekayaan bersih lebih dari USD1 miliar. Diikuti Hong Kong yang memiliki 96 miliarder dan San Francisco dengan 77. Sementara kota Beijing berada di peringkat keenam dengan 57 miliarder.