REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Istri dan anak sulung dari almarhum pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin dinyatakan positif covid-19 berdasarkan hasil tes swab. Keduanya saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Santosa, Kota Bandung. Sebelumnya, almarhum Hilmi Aminuddin diketahui dinyatakan positif covid-19.
"Istri almarhum positif dirawat di RS Santosa, ada gejala sesak. Anak sulung positif dirawat di Santosa," ujar Juru Bicara Keluarga Besar Almarhum Hilmi Aminuddin, Nevi Hendri saat dihubungi, Jumat (3/7).
Ia mengungkapkan, hari ini seluruh anak-anak, cucu almarhum dan pegawai yang bekerja di kediamannya di tes swab. Menurutnya, dari 41 orang yang ditargetkan mengikuti tes swab bertambah menjadi 63 orang.
"Yang memang punya riwayat kontak (diswab). Misal ayahnya kerja di situ (kediaman almarhum) sebagai security terus pulang ketemu istrinya, nah saya inisiatif suruh ikut di tes swab juga," katanya.
Menurutnya, masyarakat yang berada di sekitar kediaman almarhum tidak diikutsertakan swab karena rumah almarhum relatif jauh dari permukiman dan tetangga. Menurutnya, pihaknya saat ini sedang menunggu hasil swab dan melakukan isolasi mandiri masing-masing.
Ia menceritakan sebelum Hilmi Aminuddin meninggal dunia pada Selasa (30/6) lalu, almarhum mengeluh demam dan diare. Selanjutnya, mantri langganan dipanggil untuk memeriksa kesehatan almarhum.
"Ada mantri yang biasa langganan bertahun-tahun diundang lalu (almarhum) disuntik. Biasanya sudah disuntik segar, kok ini enggak. Drop," ujarnya menirukan perkataan almarhum sebelum meninggal.
Bahkan, ia menyebutkan, almarhum sempat jatuh di ruang tengah di rumahnya. Menurutnya, pihak keluarga akhirnya memaksa almarhum untuk diperiksa ke rumah sakit pada Jumat pekan lalu karena mengalami panas tinggi.
"Prosedur (ke rumah sakit) sekarang apa pun sakitnya, prosedur Covid-19. Hasilnya positif sehingga beliau oleh Santosa diumumkan sebagai (positif) covid-19," katanya.
Nevi mengungkapkan, pihak keluarga merasa kaget dengan hasil diagnosis pihak rumah sakit dan tidak mengetahui almarhum terpapar dari mana. Akhirnya, pihaknya berupaya melakukan tracing.
"Kita kaget dapat dari mana (terpapar) kita belum menemukan apa nakes (mantri) ke rumah, apakah tukang urut ke beliau atau tamu dari mana karena beliau ada tamu ada saja yang datang," katanya.
Ia mengungkapkan peristiwa almarhum sakit hingga akhirnya meninggal terbilang cepat.