Jumat 03 Jul 2020 14:55 WIB

Kalbar Masih Aman dari Kasus Virus Flu Babi

Pemprov Kalbar berjanji perketat ke luar masuk hewan ternak demi cegah Flu Babi

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Flu Babi (ilustrasi). Penyakit Flu Babi yang dilaporkan oleh ilmuwan China adalah penyakit yang disebabkan oleh virus infulenza H1N1 galur baru dan berpotensi menular dari hewan ke manusia (zoonosis), sedangkan kasus penyakit pada babi yang ada di Indonesia adalah penyakit ASF yang disebabkan oleh Virus ASF yang tidak dapat menular ke manusia
Foto: Dok Kementan
Flu Babi (ilustrasi). Penyakit Flu Babi yang dilaporkan oleh ilmuwan China adalah penyakit yang disebabkan oleh virus infulenza H1N1 galur baru dan berpotensi menular dari hewan ke manusia (zoonosis), sedangkan kasus penyakit pada babi yang ada di Indonesia adalah penyakit ASF yang disebabkan oleh Virus ASF yang tidak dapat menular ke manusia

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat Muhammad Munsif mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menemukan ada laporan dari peternak babi di Kalbar yang mengeluhkan penyakit akibat flu babi (swine flu) G4 EA H1N1 pada hewan ternak mereka.

"Namun, kita tetap mengimbau kepada para peternak untuk selalu waspada dan menerapkan biosekuriti pada peternakannya, walaupun untuk saat ini, jenis virus flu babi (swine flu) G4 EA H1N atau penyebab penyakit pada hewan ini, belum ada di wilayah Kalbar," kata Munsif di Pontianak, Jumat (3/7).

Meski demikian, mengingat kondisi geografis Kalbar yang berbatasan dengan negara tetangga, dirinya menyatakan akan memperketat ke luar masuk hewan ternak, khususnya babi dari negara tetangga. Hal tersebut dilakukan sebagai SOP untuk menjaga kewaspadaan masuknya virus tersebut ke Indonesia melalui Kalbar.

"Tugas itu menjadi tanggungjawab utamanya institusi Karantina Hewan, yang ada di setiap pelabuhan (darat, laut dan udara) pintu masuk ke Indonesia termasuk ke wilayah Kalbar. Ini akan kita koordinasikan," tuturnya.