Jumat 03 Jul 2020 15:39 WIB

Level Kuning di Jabar Bertambah, Ridwan Kamil Minta Waspada

Daerah yang level kuning naik menjadi 16 kota/kabupaten padahal awalnya hanya 10.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Mas Alamil Huda
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, saat konferensi pers terkait adanya peningkatan kasus Covid-19 yang harus diwaspadai oleh semua masyarakat Jabar, di Gedung Pakuan, Jawa Barat, Jumat (3/7).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, saat konferensi pers terkait adanya peningkatan kasus Covid-19 yang harus diwaspadai oleh semua masyarakat Jabar, di Gedung Pakuan, Jawa Barat, Jumat (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Status kewaspadaan kabupaten/kota di Jawa Barat (Jabar) mengalami penurunan. Karena, jumlah yang level kuning sekarang lebih banyak dari pada yang biru.

Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, hingga 24 Juni jumlah yang hijau di Jabar ada satu yaitu Kota Sukabumi. Sedangkan yang level biru mengalami penurun dari 17 kabupaten/kota menjadi 10 kabupaten/kota. Sementara, daerah yang level kuning naik menjadi 16 kota/kabupaten padahal awalnya hanya 10.

Ridwan Kamil mengatakan, daerah yang mengalami penurunan level dari biru menjadi kuning adalah, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Ciamis, Kabupaten Cirebon, Pangandaran, Subang, Kota Cimahi, dan Kota Cirebon. Sementara daerah yang awalnya level kuning menjadi biru adalah Kabupaten Sukabumi dan Kota Bandung. 

"Ini menunjukan walikota/bupati tidak bisa berleha-leha. Semua harus meningkatkan kewaspadaan. Karena kita meyakini covid ini akan panjang urusannya," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Jumat (3/7).

Menurut Emil, saat ini kita semua sudah tiga bulan seperti ini. Jadi, tingkat kewaspadaan jangan turun. "Dari kuning ke biru adalah Kota Bandung, satu-satunya di Bandung Raya yang menjadi biru. Sementara yang biru lainnya turun seperti Kabupaten Bandung, KBB dan Sumedang," katanya.

Menurut Emil, Pemprov Jabar memberikan rapor kepada kota/kabupaten untuk kinerja gugus tugasnya. Namun, dalam membahas covid-19 ini jangan hanya melihat berapa kasus positif, naik turun ODP, dan PDP. Tapi juga, melihat kinerjanya tim. 

"Karena kami ingin menjadi provinsi yang kompak, baik gugus tugas, maupun kota/kabupaten dengan provinsi," katanya.

Emil mengatakan, ada enam kriteria yang menjadi nilai rapornya. Yakni, aspek pencegahan, deteksi, manajemen fasilitas kesehatan dan pemakaman, jaring pengaman sosial operasi lapangan dan penegakan aturan, dan tata kelola kelembagaan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement