Jumat 03 Jul 2020 15:49 WIB

Poktan di Humbang Perkuat Pangan dengan Tanam Jagung

Sekolah Lapang Petani IPDMIP merupakan upaya memperkuat ketahanan pangan.

Kegiatan Sekolah Lapang (SL) Program IPDMIP di Daerah Irigasi (DI) Hutagurgur Desa Hutagurgur, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (ilustrasi)
Foto: dokpri
Kegiatan Sekolah Lapang (SL) Program IPDMIP di Daerah Irigasi (DI) Hutagurgur Desa Hutagurgur, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kegiatan Sekolah Lapang (SL) Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) di Daerah Irigasi (DI) Hutagurgur Desa Hutagurgur, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, dimanfaatkan Kelompok Tani (Poktan) Tupama untuk memperkuat ketahanan pangan. Komoditas yang dipilih adalah diversifikasi pangan lokal jenis jagung.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo  dalam setiap kesempatan kerap mengajak petani dan penyuluh untuk terus turun ke lapangan. "Petani dan penyuluh harus terus ke lapangan," tutur Syahrul, Jumat (3/7).

Syahrul mengatakan, SL Petani Program IPDMIP merupakan salah satu upaya yang dapat memperkuat ketahanan pangan.  Pemilihan jagung sebagai komoditas ini juga sesuai imbauan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, agar petani dan penyuluh menggenjot diversifikasi pangan lokal. 

"Kita harus dapat menggenjot pangan lokal untuk mengantisipasi kekurangan pangan. Karena di masa pandemi Covid-19, kita tidak bisa tergantung kepada pangan impor. Pangan lokal kita sangat banyak dan kaya karbohidrat serta bisa dimanfaatkan sebagai pengganti beras," kata Syahrul.

Sekolah Lapang di Kabupaten Humbang Hasundutan ini merupakan SL ke-2 (II), diikuti 20 orang petani yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan lima orang perempuan. Kegiatan SL dilakukan di lahan jagung seluas 0,5 Hektare (ha) milik Ketua Poktan Tupama, Fredy G Sianturi. Varietas Jagung dipilih adalah Varietas Bisi 18. Karena merupakan komoditas bernilai ekonomi tinggi di Daerah Irigasi Hutagurgur. 

Sekolah Lapang II direncanakan pelaksanaannya selama musim kemarau dengan 12 kali pertemuan, dimulai pada bulan 26 Juni 2020 dan selesai pada 26 September 2020.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement