REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo, Jawa Tengah, membuat inovasi layanan pengantaran obat bagi pasien rawat jalan yang diberi nama SiAntar. Melalui SiAntar, pasien rawat jalan tidak perlu mengantre di rumah sakit sehingga dapat mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Humas RS PKU Muhammadiyah Solo, Betty Andriani, mengatakan SiAntar merupakan program layanan pengantaran obat RS PKU Muhammadiyah Solo untuk pasien rawat jalan agar tidak perlu antre menunggu. Sebab, selama pandemi Covid-19 sebaiknya pasien menghindari menunggu obat bersama pasien lain untuk memutus rantai penyebaran penyakit yang ada di lingkungan rumah sakit.
Program layanan tersebut merupakan pengembangan layanan Instalasi Farmasi RS PKU Muhammadiyah Solo. SiAntar mulai diluncurkan pada 1 Juli 2020. "Pasien rawat jalan di ruang tunggu kami usahakan pakai social distancing, menggunakan jarak. Intinya ini untuk mengurangi jumlah antrean di rumah sakit, agar pasien nyaman, social distancing juga jalan," kata Betty, Kamis (2/7).
Ia memaparkan, dalam layanan SiAntar tersebut manajemen RS PKU Solo menempatkan petugas khusus yang akan membantu pasien untuk pengantaran obat sampai ke alamat rumah pasien. RS PKU Solo bekerja sama dengan aplikasi salah satu ojek online (ojol) yang berbasis web.
Cakupan wilayah pengantaran obat tidak dibatasi, mencakup Solo dan luar kota. Biaya pengantaran dibebankan kepada pasien sesuai dengan jarak dan dikonversi dengan aplikasi.
"Pengantaran luar kota tetap kami layani, kemarin ada yang sampai Boyolali dan Karanganyar. Tetap kita terima tapi dikondisikan lacak driver dulu, kalau driver sudah dapat baru kami informasikan ke pasien, kalau jaraknya di bawah 15 kilometer dari rumah sakit langsung bisa jalan," terang Betty.
Uji coba SiAntar dilakukan pada Senin-Selasa (29-30/6), kemudian peluncuran dilaksanakan pada Rabu (1/7). Pada saat uji coba dan hari peluncuran SiAntar, sejumlah pasien telah menggunakan layanan tersebut.
"Rata-rata belum banyak yang gunakan karena baru diluncurkan. Dari kunjungan yang masuk baru 10 persennya yang menggunakan SiAntar," ungkap Betty.
Betty juga membagikan tips kepada pasien rawat jalan yang akan berobat ke rumah sakit. Pasien diminta melakukan pendaftaran secara daring minimal satu hari sebelum periksa. Kemudian, datang ke rumah sakit langsung menuju Anjungan Pendaftaran Mandiri untuk mencetak barcode.
Setelah itu, langsung menuju ke klinik yang dituju, bertemu perawat dilakukan screening, lalu bertemu dokter. Setelah mendapat resep, selanjutnya resep diserahkan ke bagian farmasi menggunakan layanan SiAntar. Pasien bisa pulang dan menunggu obat diantar ke rumah.
"Diharapkan dengan adanya pengembangan layanan ini, pasien akan tetap aman dan nyaman di rumah sakit dengan protokol kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku," katanya.