Jumat 03 Jul 2020 16:31 WIB

Tergeraknya Muslim Amerika Dukung Kulit Hitam

Muslim di Amerika mendukung warga kulit hitam.

Rep: Rizky Suryarandika./ Red: Muhammad Hafil
Tergeraknya Muslim Amerika Dukung Kulit Hitam. Foto: Rintangan di sekitar Capitol Hill Occupied Protest, sebuah daerah dekat sebuah kantor polisi yang ditinggalkan oleh polisi di mana para aktivis terus memprotes kebrutalan polisi dan mendukung gerakan Black Lives Matter, digambarkan di Seattle, Washington, AS, 28 Juni 2020. Kota ini berencana untuk menghapus hambatan dari daerah dan menduduki kembali kantor polisi.
Foto: EPA-EFE/STEPHEN BRASHEAR
Tergeraknya Muslim Amerika Dukung Kulit Hitam. Foto: Rintangan di sekitar Capitol Hill Occupied Protest, sebuah daerah dekat sebuah kantor polisi yang ditinggalkan oleh polisi di mana para aktivis terus memprotes kebrutalan polisi dan mendukung gerakan Black Lives Matter, digambarkan di Seattle, Washington, AS, 28 Juni 2020. Kota ini berencana untuk menghapus hambatan dari daerah dan menduduki kembali kantor polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pembunuhan warga kulit hitam George Floyd berubah menjadi gerakan politik saat ini lewat slogan Black Lives Matter. Muslim di Amerika Serikat bersatu mendukung warga kulit hitam mendapat haknya meski berbeda keyakinan.

Floyd awalnya dilaporkan toko yang dimiliki Muslim Amerika keturunan Arab Mahmoud Abumayyaleh, karena diduga memakai uang palsu. Namun Abumayyaleh tak menyangka laporannya malah jadi dasar polisi bertindak sewenang-wenang pada Floyd.

Baca Juga

Abumayyaleh kini memilih tak akan menelepon polisi jika ada pelanggan bermasalah. Langkah Abumayyaleh menentang polisi bukanlah dilakukan seorang diri. Lembaga-lembaga Muslim di Amerika menyatakan dukungan pada kulit hitam.

Sekitar 35 komunitas Muslim dari 60 wilayah akhirnya mengambil sikap.  Mereka menyadari kulit hitam sering termarjinalkan.