Jumat 03 Jul 2020 16:56 WIB

Jerman reformasi pasukan elitenya karena dugaan ekstremis sayap kanan

Dinas Intelijen Militer Jerman melaporkan awal tahun ini setidaknya 20 tentara KSK memiliki kecenderungan sayap kanan - Anadolu Agency

Dinas Intelijen Militer Jerman melaporkan awal tahun ini setidaknya 20 tentara KSK memiliki kecenderungan sayap kanan  - Anadolu Agency
Dinas Intelijen Militer Jerman melaporkan awal tahun ini setidaknya 20 tentara KSK memiliki kecenderungan sayap kanan - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Menteri pertahanan Jerman menyerukan agar pasukan khusus elite negara itu, KSK, terlibat secara konstruktif dalam upaya reformasi di tengah meningkatnya serangkaian insiden ekstremis sayap kanan.

Selama konferensi pers di Berlin awal pekan ini, Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan rencana pembenahan unit pasukan elit KSK seharusnya tidak dianggap sebagai hukuman, melainkan masa percobaan.

Baca Juga

Kramp-Karrenbauer memperingatkan bahwa pembubaran unit dan pembentukan pasukan khusus baru sudah siap dirundingkan jika upaya reformasi gagal memberikan hasil pada 31 Oktober.

Sebagai bagian dari rencana reformasi Kramp-Karrenbauer, operasi KSK akan ditransfer ke unit lain dan pasukan elite sementara tidak akan berpartisipasi dalam latihan dan misi militer internasional. Reformasi tersebut dilakukan seiring meningkatnya kritik terhadap ekstremisme sayap kanan di jajaran KSK.

Pada April 2017, seorang komandan KSK diduga melemparkan kepala babi, memainkan musik rock neo-Nazi, dan memberi salam Nazi yang dilarang di Jerman. Kemudian, Mei tahun ini, polisi menemukan gudang senjata berisi bahan peledak dan amunisi di kediaman seorang prajurit KSK di negara bagian Saxony, Jerman Timur.

Dinas Intelijen Militer Jerman (MAD) melaporkan awal tahun ini setidaknya 20 tentara KSK memiliki kecenderungan sayap kanan. Menurut MAD, ada lebih dari 500 tersangka ekstremis sayap kanan di tentara Jerman.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/jerman-reformasi-pasukan-elitenya-karena-dugaan-ekstremis-sayap-kanan/1897127
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement