REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Kota Semarang fasilitasi para santri asal Kota Semarang yang akan kembali belajar di sejumlah pondok pesantren yang ada di berbagai daerah di Jawa Timur.
Mereka merupakan para santri yang akan kembali mondok, setelah aktivitas di sejumlah pondok pesantren di Provinsi Jawa Timur telah dimulai dengan menyesuaikan protokol kenormalan baru (new normal).
“Untuk tahap pertama, DPC PKB Kota Semarang memberangkatkan 21 santri dengan tujuan Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi,” kata Ketua DPC PKB Kota Semarang, M Mahsun, di Semarang, Jumat (3/7).
Keberangkatan ke 21 santri yang diangkut dalam satu bus ini dilepas di halaman kantor DPC PKB Kota Semarang, Jalan Arteri Soekarno- Hatta no 99 Kota Semarang, Kamis (2/7) sore kemarin.
Sebelum diberangkatkan ke Banyuwangi, seluruh santri tersebut telah menjalani rapid tes oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang. “Alhamdulillah, semuanya non reaktif Covid-19 yang diperkuat dengan surat keterangan Dinas Kesehatan Kota Semarang,” jelasnya.
Selain ke-21 santri Ponpes Darussalam Blokagung ini, masih kata Mahsun, DPC PKB Kota Semarang juga akan memfasilitasi keberangkatan para santri/ santriwati asal Kota Semarang, ke sejumlah pondok di Jawa Timur.
Pada Ahad, (5/7) lusa, DPC PKB Kota Semarang akan memfasilitasi pemberangkatan tahap kedua puluhan santri yang mondok di Kediri. Untuk para santri yang bakal diberangkatkan ke Kediri tersebut mayoritas merupakan para santri Ponpes Lirboyo.
Selain itu juga masih ada rencana pemberangkatan para santri ke kota- kota lainnya yang juga difasilitasi oleh DPC PKB Kota Semarang.
“Semoga semua diberikan kelancaaran dan para santri yang akan memulai aktivitas di pondok tersebut juga mendapatkan ilmu yang bermanfaat,” lanjutnya, didampingi anggota FPKB Kota Semarang M Sodri dan Gumilang Febriyansyah.
Mahsun menambahkan, DPC PKB Kota Semarang juga mengapresiasi dukungan Wali Kota Semarang yang telah mendukung komitmen PKB dan telah membantu memfasilitasi para santri tersebut. Sejak awal PKB memang mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk membantu para santri asal Kota Semarang yang akan kembali memulai aktivitas di pondoknya masing- masing.
Seperti diketahui, penerapan protokol new normal megharuskan para santri yang akan kembali mondok di sejumlah pondok pesantren harus dipastikan benar- benar aman dari risiko penyebaran Covid-19. Seperti pemeriksaan kesehatan termasuk rapid test penerbitan surat keterangan sehat dan aman dari Covid-19 dan lainnya.
“Jadi pemberangkatan para santri oleh DPC PKB Kota Semarang bisa terlaksana juga berkat dukungan Pemkot Semarang,” tegas Mahsun yang juga Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Jawa Tengah ini.