Jumat 03 Jul 2020 17:36 WIB

PDJT Kota Bogor Terlilit Hutang Rp 2,5 Miliar

PDJT merupakan Badan Usaha Milik Daerah pengelola sekaligus operator Bus Trans Pakuan

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Agus Yulianto
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.
Foto: Antara
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk bekerjasama menyelematkan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor. Pasalnya, kondisi PDJT cukup memprihatinkan lantaran terlilit hutang mencapai Rp 2,5 miliar.

Dedie menjelaskan, telah melibatkan, Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPTPTSP) dan RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kota Bogor untuk menyegarkan PDJT. Nantinya, PDJT akan mengelola lima bus wisata Unforgettable City Tour at Loveable (Uncal).

Saat ini, bus wisata Uncal masih bergantung pada subsidi dari Dishub Kota Bogor sebesar Rp 700 juta per tahunnya. Selain mengurangi beban, PDJT diharapkan dapat mengambil keuntungan dari bus Uncal.

"Kita ingin menghibahkan bus Uncal agar dikelola PDJT biar bisa seperti Bandros (Bandung Tour On Bus). Kan bisa memberikan income juga akhirnya," kata Dedie di Kota Bogor, Jumat (3/7).

PDJT merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pengelola sekaligus operator Bus Trans Pakuan dari hasil konversi 3:1 dengan angkot. Namun, saat ini Pemkot Bogor tidak memberikan subsidi operasional kepada PDJT karena proses pengajuan anggarannya ditolak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor.

Dedie menjelaskan, banyak aset PDJT seperti bus yang tak terpakai dan membebani biaya operasional. Karena itu, dia meminta aset tersebut dapat dihapus secepatnya.

"Itu dipercepat prosesnya, saat ini sudah ada tim appraisal untuk menilai. Setelah itu, baru dilakukan penjualan aset yang tak produktif," kata Dedie.

Dedie menyampaikan, PDJT juga direncanakan untuk mengelola bisnis perbengkelan. Perbengkelan itu, akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga untuk melayani masyarakat dan kendaraan dinas milik Pemkot Bogor. Untuk itu, PDJT akan memanfatkan lahan milik Pemkot Bogor yang berada di Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal atau di kawasan Bubulak, Bogor Barat.

Kemudian, sambung Dedie, PDJT juga akan diprospek untuk memgelola bisnis perparkiran di RSUD Kota Bogor yang selama ini belum di kenakan tarif resmi. Nantinya, sebagian lahan RSUD akan dibangun sarana perparkiran yang lebih representatif.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Eko Prabowo mengaku, tiga OPD yang dilibatkan telah sepakat membantu menghidupkan PDJT. Eko mengatakan, PDJT ditarget dapat selesai pada tahun ini.

"Skema membangkitkan PDJT dengan sejumlah bidang usaha ini kita semua (OPD) sudah setuju dan siap mendukung bersama-sama untuk menghidupkan kembali PDJT," ujar Eko.

Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mendukung untuk pengembangan PDJT. Terpenting, pengembangan bidang usaha PDJT itu demi meningkatkan PAD Kota Bogor.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement