REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Dinas Kesehatan Kota Surakarta menyebutkan Solo selama dua hari ini, nihil tambahan pasien yang terpapar positif Covid-19. Hal ini diklaim karena kesadaran warga tetap menjaga disiplin protokol kesehatan tinggi.
"Meskipun, Solo sudah masuk zona kuning pandemi Covid-19, tetapi warga diminta tetap waspada dan disiplin protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus," kata Kepala Dinkes Surakarta Siti Wahyuningsih, Jumat (3/7).
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat, menyatakan, Kota Solo masuk dalam zona kuning sejak Jumat (26/6) hingga sekarang, sehingga Pemerintah Kota Surakarta kemudian memberikan kelonggaran kepada masyarakat dalam beraktivitas menuju normal baru.
"Masyarakat di zona kuning bisa beraktivitas di luar rumah dengan protokol kesehatan. Termasuk untuk sektor industri, bisnis, olahraga, fasilitas layanan kesehatan. Hanya saja di zona ini, kelompok rentan, seperti anak-anak dan lansia tetap disarankan berada di rumah," kata Siti Wahyuningsih.
Pada zona kuning Covid-19, kata Siti Wahyuningsih, berarti di wilayah tersebut masih ada kasus positif, sehingga masih memungkinkan terjadinya penularan virus, meski dari sisi penyebaran masih dapat dikendalikan.
Siti Wahyuningsih mengatakan warga Solo tetap waspada dan jangan sampai lengah dalam melaksanakan aktivitas sesuai dengan protokol kesehatan mengenakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun, mengenakan pelindung wajah, jaga jarak, dan selalu membawa hand sanitizer. Menurut Siti tren peningkatan pasien positif Covid-19 di Solo memang tidak signifikan.
Berdasarkan data yang tercatat di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surakarta, menyebutkan, di Solo jumlah secara akumulasi yang positif ada sebanyak 43 orang, 35 orang di antaranya dinyatakan sembuh, tiga orang masih dirawat di rumah sakit, satu dikarantina mandiri, dan empat lainnya meninggal dunia.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Solo, adanya sebanyak 277 orang, dan 230 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh. Sebanyak 10 orang masih menjalani rawat inap, dan 37 orang meninggal dunia. Jumlah orang dalam pengawasan di Solo, sebanyak 656 orang yang terdiri dari satu orang rawat inap, 14 orang rawat jalan, 15 orang dalam pemantauan, dan 644 orang sudah selesai pemantauan.