REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah Otto Fitriandy menegaskan, secara umum situasi perbankan baik nasional maupun di Kalteng dalam kondisi yang relatif stabil.
Sempat beredar hoaks atau informasi yang keliru belum lama ini yang menyebutkan sejumlah bank sedang bermasalah. Hal itu telah ditindaklanjuti di tingkat pusat dan oknum penyebar hoaks agar ditindak oleh pihak berwenang.
Dampak Covid-19 terhadap industri keuangan, kata Otto, sebenarnya tidak secara signifikan memengaruhi kinerja kesehatan perbankan. Tetapi jika disebut berdampak terhadap sejumlah hal yakni kinerja keuangan memang benar, hanya saja hal itu dialami oleh semua sektor.
"Berdampak terhadap kinerja keuangan itu mungkin iya, tetapi dalam artian tidak hanya terjadi pada industri jasa keuangan, tapi juga sektor lainnya akibat adanya pandemi Covid-19," kata Otto di Palangka Raya, Jumat (3/7).
Ia menjelaskan, industri jasa keuangan seperti perbankan mengalami perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit maupun menurunnya laba. Sebab situasi saat ini dipengaruhi ragam kebijakan pemerintah di antaranya pemberian relaksasi guna mendukung pemulihan perekonomian nasional.
Untuk itu, OJK menyatakan secara umum kondisi industri jasa keuangan masih relatif stabil sehingga masyarakat diharapkan tetap tenang dan berhati-hati dalam menerima informasi yang berpotensi hoaks. Otto mengatakan, OJK baru saja melaksanakan pertemuan dengan para awak media di Kalimantan Tengah untuk meningkatkan pemberian informasi pada sektor industri jasa keuangan kepada publik.
"Kami mengharapkan melalui pertemuan tersebut, kami mendapat banyak masukan maupun kritik membangun, hingga membahas berbagai isu strategis guna mendukung kemajuan pada sektor perekonomian di Kalimantan Tengah," kata Otto.