Jumat 03 Jul 2020 18:35 WIB

Satu Keluarga di Cirebon Positif Covid-19 Setelah ke Jakarta

Satu keluarga di Cirebon terdiri dari tujuh orang positif covid-19.

Petugas medis mengambil sample warga yang akan mengikuti tes cepat (Rapid Test) COVID-19.
Foto: Antara/Reno Esnir
Petugas medis mengambil sample warga yang akan mengikuti tes cepat (Rapid Test) COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Wali Kota Cirebon, Jawa Barat Nasrudin Azis mengatakan terdapat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19. Kali ini menimpa satu keluarga setelah bepergian ke Jakarta.

"Kurang disiplin dan bepergian keluar menjadi penyebab utama penambahan kasus COVID-19 di Kota Cirebon," kata Azis di Cirebon, Jumat (3/7).

Baca Juga

Azis mengatakan keluarga yang terkonfirmasi COVID-19 itu baru saja melakukan perjalanan ke Jakarta. Ini diduga penyebab mereka terpapar virus corona baru.

Satu keluarga yang terpapar jumlahnya cukup siginifikan hingga mencapai tujuh orang dan menjadi perhatian Pemkot Cirebon. "Kami memohon kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan bersama karena pandemi COVID-19 belum berakhir," ujarnya.

Azis menuturkan Pemerintah Kota Cirebon tidak sungkan akan melakukan tindakan tegas demi melindungi masyarakat terkait pencegahan penularan COVID-19. Untuk itu pihaknya akan melaksanakan razia masker dalam rangka meningkatkan kedisiplinan masyarakat.

Razia masker akan menyasar beberapa lokasi yang banyak dikunjungi masyarakat antara lain pasar, jalan raya, mal dan lainnya. "Jangan sampai AKB menjadi bahaya baru sehingga kami akan mengubah kebijakan. Jika perlu dilakukan kami akan menerapkan kembali PSBB," katanya.

Sementara kasus positif COVID-19 di Kota Cirebon saat ini menjadi 25 orang dengan perincian delapan sembuh. Sebanyak dua orang meninggal dunia dan 15 dalam pengawasan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement