REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pembantaian di Giuseppe Meazza. Demikian yang terjadi pada duel giornata ke-29 Serie A Italia, antara Inter Milan menghadapi Brescia.
Tampil di kandang sendiri, Kamis (2/7) dini hari WIB, armada Nerazzurri menunjukkan kinerja impresif. Skuat biru-hitam menghajar I Biancazzurri enam gol tanpa balas. Ini kemenangan terbesar kubu La Beneamata sejauh musim 2019/2020 berjalan.
"Tentu ada banyak kepuasan melihat bagaimana kami mengelola permainan. Kami tampil baik, mempertahankan pendekatan yang sama, tanpa pernah berhenti," kata pelatih Inter Milan, Antonio Conte, saat berbicara dengan DAZN, dikutip dari laman resmi klubnya.
Conte merasa anak asuhnya tak menurunkan intensitas sejak menit pertama. Hasil akhir, gol demi gol lahir dari sejumlah sosok berbeda. Ada Ashley Young, Alexis Sanchez, Danilo d'Ambrosio, Roberto Gagliardini, Christian Eriksen, dan Antonio Candreva.
Sanchez terlihat menonjol. Sosok yang sering dinilai telah mengalami penurunan kualitas itu mencetak satu gol dan dua assist. Sang arsitek tim turut berbahagia melihat kinerja striker yang dipinjam dari Manchester United tersebut. "Dia bahkan belum seperti Sanchez, seperti saat saya menjadi penggemarnya. Tapi saya katakan dia berada di jalur yang benar. Malam ini dia tampil hebat," ujar Conte.
Secara keseluruhan, eks pelatih Chelsea itu angkat jempol atas usaha anak asuhnya. Penggawa Inter tak membiarkan tim tamu berkembang. Brescia dipaksa bertahan di area sendiri.
Permainan skuat Nerazzurri sangat efektif. Itu terbukti dari delapan peluang emas, sebanyak enam di antaranya berubah menjadi gol. Sebuah modal berharga dalam mengarungi sisa musim 2019/2020. "Kami tim berkualitas, proaktif, tetapi butuh banyak upaya untuk mendapat hasil seperti ini," ujar D'Ambrosio.
Dengan demikian, Inter Milan mulai nyaman di jalur positif. Dalam empat pertandingan terakhir, Nerazzurri meraih tiga kemenangan dan sekali imbang.
Skuat biru-hitam tertahan di posisi ketiga klasemen sementara Serie A. Dengan mengantongi 64 poin, Inter tertinggal delapan poin dari Juventus di singgasana.
Kompetisi terelite Negeri Spageti menyisakan sembilan laga. Perburuan scudetto diprediksi memanas hingga akhir.
Di sisi lain, kubu Brescia kian terbenam. Kekalahan di Giuseppe Meazza membuat Sandro Tonali dkk tak bergerak dari dasar tabel klasifika. Setelah melewati 29 giornata, anak asuh Diego Lopez baru mengoleksi 18 poin.
Jika ingin lolos dari jurang degradasi, armada La Leonessa minimal harus naik ke posisi 17. Ada Genoa di posisi tersebut, dengan koleksi 27 poin. Klub milik Presiden Massimo Cellino juga bersaing dengan SPAL, Lecce, Udinese, dan Sampdoria sebagai sesama penghuni papan bawah.
Tiga dari klub-klub tersebut bakal turun ke Serie B musim depan. Menarik ditunggu bagaimana terobosan Lopez di menit-menit terakhir.