REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Angin kencang melanda tiga lokasi di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Dilaporkan sejumlah bangunan rusak dan seorang warga terluka.
"Tadi kami bersama perwakilan Polsek Ketapang berkunjung ke lokasi yang terkena angin kencang pada Kamis (2/7) sore, untuk melihat kondisi warga dan bangunan yang rusak," kata Camat Mentawa Baru Ketapang Sutimin di Sampit, Jumat (3/7).
Sutimin bersama Sekretaris Camat Huzaifah dan Polsek Ketapang mengunjungi lokasi yang dilanda angin kencang. Mereka melihat secara langsung dan mendata kondisi warga serta bangunannya yang rusak akibat angin kencang.
Ada tiga lokasi dihantam angin kencang di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yaitu Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kelurahan Ketapang, dan Kelurahan Sawahan pada Kamis (2/7).
Kerusakan cukup parah terjadi pada sebuah rumah di Jalan Mohammad Hatta Gang Makarti Kelurahan Ketapang. Atap seng serta dinding rumah yang terbuat dari papan dan kalsiboard, rusak parah akibat dihantam angin kencang. Kejadian ini juga melukai seorang warga.
Angin kencang terjadi pada Kamis (2/7) sekitar pukul 16.25 WIB. Rumah yang jadi sasaran angin kencang adalah rumah sederhana milik Heri Pugoh Setyo Santoso.
Saat itu Heri bersama Wawan sedang berada dalam rumah ketika hujan deras. Tanpa diduga, tiba-tiba datang angin kencang menghantam rumah tersebut.
Hantaman angin kencang membuat rumah berukuran 5x8 meter tersebut rusak parah. Atap rumah terbawa terbang, dinding yang terbuat dari kalsiboard jebol, pintu dan jendela terlempar cukup jauh.
Kejadian ini menimbulkan korban luka. Seorang warga bernama Marno terkena runtuhan balok kayu atap yang mengakibatkan luka ringan di bagian kepala.
Dia kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit untuk diberi pertolongan medis. Kini kondisinya sudah membaik dan bisa kembali beraktivitas.
"Tadi kami sekaligus mendata. Senin laporan akan kami sampaikan ke Dinas Sosial," ucap Sutimin.
Sementara itu Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan mengatakan, potensi angin kencang memang terpantau pada Kamis (2/7) sore. Pihaknya bahkan sudah mengeluarkan peringatan dini pada pukul 14.30 WIB terkait potensi hujan deras dan angin kencang di sejumlah lokasi.
"Kalau melihat foto kerusakannya, yang terjadi itu angin kencang, belum termasuk kategori puting beliung. Kalau angin puting beliung, dampak kerusakannya lebih parah dari itu," kata Nur Setiawan.
Nur Setiawan mengimbau masyarakat waspada saat cuaca buruk. Hujan deras disertai angin kencang berpotensi terjadi saat peralihan musim seperti sekarang ini.