Jumat 03 Jul 2020 20:57 WIB

KPPPA: Anak Perlu Dididik Kesetaraan Sejak Dini

KPPPA menyarankan arang tua harus membangun kesetaraan dalam keluarga.

Keluarga dan orang tua adalah tempat pertama dan utama bagi anak mendapatkan pendidikan. Karena itu, untuk mengajarkan kesetaraan kepada anak sejak dini, orang tua harus membangun kesetaraan dalam keluarga.
Foto: Flickr
Keluarga dan orang tua adalah tempat pertama dan utama bagi anak mendapatkan pendidikan. Karena itu, untuk mengajarkan kesetaraan kepada anak sejak dini, orang tua harus membangun kesetaraan dalam keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Lenny N Rosalin mengatakan anak perlu dididik kesetaraan antara laki-laki dan perempuan sejak dini. "Usia di bawah enam tahun adalah golden age ketika pertumbuhan dan perkembangan anak sangat pesat dan tidak bisa digantikan pada masa mendatang," kata Lenny dalam seminar daring yang diikuti di Jakarta, Jumat (3/7).

Lenny mengatakan keluarga dan orang tua adalah tempat pertama dan utama bagi anak mendapatkan pendidikan. Anak belajar dengan melihat apa yang dilakukan orang tua dan menirunya, sehingga orang tua berperan sebagai guru pada usia awal anak.

Baca Juga

Karena itu, untuk mengajarkan kesetaraan kepada anak sejak dini, orang tua harus membangun kesetaraan dalam keluarga. Caranya, orang tua memberikan akses dan partisipasi yang setara bagi suami, istri, dan anak, serta memastikan keputusan diputuskan bersama oleh suami dan istri. 

"Orang tua dan keluarga juga harus memastikan kesetaraan antara anak laki-laki dan perempuan dalam berbagai hal. Misalnya di bidang pendidikan, jangan membedakan antara anak laki-laki dan perempuan," tuturnya.

Kesetaraan dalam keluarga bisa dibangun dengan mengembangkan perilaku, sikap dan komitmen sebagai atribut perempuan dan laki-laki yang bisa diterima. "Pengenalan gender kepada anak harus ditanamkan sejak dini. Pembelajaran mengenai kesetaraan gender merupakan tanggung jawab orang tua di rumah," katanya.

Kesetaraan gender bisa diajarkan melalui kegiatan bermain peran. Anak-anak berhak menentukan peran apa yang dia inginkan. Saat bermain, orang tua jangan membatasi peran tertentu lebih pantas untuk laki-laki atau perempuan. 

Semua orang berhak bekerja menjadi apa yang dia inginkan. "Dalam jangka panjang, memperkenalkan kesetaraan gender kepada anak usia dini tidak hanya menumbuhkan kepercayaan diri, tetapi juga membangun pola pikir yang tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement