REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kasus positif Covid-19 di Kota Cirebon mengalami lonjakan dengan penambahan tujuh kasus baru. Masyarakat di kota tersebut diminta untuk meningkatkan kedisplinan mereka dalam menerapkan protokol kesehatan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, usai mengikuti video conference (Vicon) dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Balai Kota Cirebon, Jumat (3/7).
Azis menilai, adanya tujuh kasus baru positif Covid-19 merupakan peningkatan kasus yang cukup signifikan. Dia mengungkapkan, penyebab utama penambahan kasus Covid-19 itu karena masyarakat kurang disiplin dan bepergian keluar Kota Cirebon.
"Kami memohon kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan bersama karena bahaya Covid-19 belum berakhir,’’ kata Azis.
Azis menjelaskan, keluarga yang terkena infeksi Covid-19 itu baru saja melakukan perjalanan ke Jakarta. Dalam perjalanan itulah, keluarga tersebut diduga terpapar Covid-19.
Azis menambahkan, Pemkkot Cirebon tidak sungkan melakukan tindakan tegas demi melindungi masyarakat terkait pencegahan penularan Covid-19. Dia berharap, Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang kini diterapan tidak menjadi penyebab meningkatnya kembali kasus Covid-19.
"Jangan sampai AKB menjadi bahaya baru sehingga kami akan merubah kebijakan. Jika perlu dilakukan, kami akan menerapkan kembali PSBB,’’ ucap Azis.
Pemkot Cirebon pun memutuskan akan melaksanakan razia masker untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat. Razia masker akan menyasar beberapa lokasi yang banyak dikunjungi masyarakat, seperti pasar, jalan raya, mall dan lainnya.
Kasatpol PP Kota Cirebon, Andi Armawan, mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti rencana Pemkot Cirebon melakukan razia masker. Razia tersebut dilakukan guna meningkatkan kedisiplinan masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan.
‘’Kami akan segera koordinasi dengan semua pihak terutama TNI/Polri dalam pelaksanaan razia masker,’’ kata Andi.