REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH— Gerakan perlawanan Hamas dan partai politik Fatah akhirnya bersatu dan memiliki satu suara dalam memerangi rencana aneksasi Israel yang akan segera terjadi.
Dalam konferensi pers bersama pada Kamis (2/7) waktu setempat, anggota Komite Sentral Fatah, Jibril Rjoub, yang berbicara di Ramallah, dan wakil kepala Hamas, Saleh Arouri, yang berbicara melalui konferensi video dari Beirut, mengatakan bahwa dua kelompok besar Palestina, Hamas dan Fatah, satu suara dalam memerangi rencana aneksasi Israel.
"Tahap saat ini adalah yang paling berbahaya bagi rakyat Palestina, yang mengharuskan kita semua untuk menghadapi tantangan saat ini," kata Rjoub. "Kami ingin datang dengan visi strategis dengan semua faksi dari kekuatan nasionalis untuk menghadapi tantangan saat ini."
Dia menekankan bahwa Fatah dan Hamas sekarang dituntut untuk menyatukan barisan mereka setelah bertahun-tahun berpisah, menurut kantor berita Palestina, Wafa.
Sikap itu diambil untuk menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Fatah dan Hamas berdiri tegak melawan rencana aneksasi Israel terhadap sebagian besar wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Dia menggarisbawahi bahwa rakyat Palestina juga bersatu dan berjuang dalam melawan rencana Israel tersebut. "Seluruh proyek nasional kita terancam oleh pendudukan Israel. Pendudukan Israel juga melanjutkan pemisahan yang memukul persatuan nasional kita," katanya.
"Jika aneksasi tetap berjalan, maka Fatah, Hamas, semua faksi dan seluruh rakyat Palestina akan melawan upaya Israel itu. Perlawanan rakyat ini disepakati oleh Komite Sentral Fatah dan anggota biro politik Hamas,” kata Rjoub.
Sementara itu, Arouri mengatakan pertemuan pada Kamis itu adalah kesempatan untuk memulai fase baru dalam membantu dan melindungi rakyat Palestina dalam situasi berbahaya ini.
“Kami menyampaikan bahwa kami bersatu melawan pencaplokan. Kami yang berada di seluruh Palestina maupun di luar Palestina saat ini sedang berperang melawan pencaplokan, dan inilah sikap Hamas," kata dia.
“Apa yang dibutuhkan adalah sikap nyata dan jujur untuk menghadapi rencana ini dan untuk mengalahkannya. Kita telah melakukan ini pada masa lalu dan kita bisa melakukannya lagi,” kata pemimpin Hamas itu.