Jumat 03 Jul 2020 22:43 WIB

In Picture: Ratusan Gajah Mati Misterius di Botswana

.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Yogi Ardhi

Foto udara dari bangkai salah satu dari sekitar 350 gajah yang telah ditemukan mati misterius di daerah Delta Okavango, dekat kota Maun, Botswana utara, 03 Juli 2020. Jumlah gajah tewas yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pachyderms tidak muncul terkait dengan perburuan, karena taring gading masih melekat pada gajah. Pihak berwenang sedang melakukan berbagai tes untuk menentukan penyebab kematian. (FOTO : EPA-EFE/STR)

Foto udara dari bangkai salah satu dari sekitar 350 gajah yang telah ditemukan mati misterius di daerah Delta Okavango, dekat kota Maun, Botswana utara, 03 Juli 2020. Jumlah gajah tewas yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pachyderms tidak muncul terkait dengan perburuan, karena taring gading masih melekat pada gajah. Pihak berwenang sedang melakukan berbagai tes untuk menentukan penyebab kematian. (FOTO : EPA-EFE/STR)

Foto udara dari bangkai salah satu dari sekitar 350 gajah yang telah ditemukan mati misterius di daerah Delta Okavango, dekat kota Maun, Botswana utara, 03 Juli 2020. Jumlah gajah tewas yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pachyderms tidak muncul terkait dengan perburuan, karena taring gading masih melekat pada gajah. Pihak berwenang sedang melakukan berbagai tes untuk menentukan penyebab kematian. (FOTO : EPA-EFE/STR)

Foto udara dari bangkai salah satu dari sekitar 350 gajah yang telah ditemukan mati misterius di daerah Delta Okavango, dekat kota Maun, Botswana utara, 03 Juli 2020. Jumlah gajah tewas yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pachyderms tidak muncul terkait dengan perburuan, karena taring gading masih melekat pada gajah. Pihak berwenang sedang melakukan berbagai tes untuk menentukan penyebab kematian. (FOTO : EPA-EFE/STR)

Foto udara dari bangkai salah satu dari sekitar 350 gajah yang telah ditemukan mati misterius di daerah Delta Okavango, dekat kota Maun, Botswana utara, 03 Juli 2020. Jumlah gajah tewas yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pachyderms tidak muncul terkait dengan perburuan, karena taring gading masih melekat pada gajah. Pihak berwenang sedang melakukan berbagai tes untuk menentukan penyebab kematian. (FOTO : EPA-EFE/STR)

Foto udara dari bangkai salah satu dari sekitar 350 gajah yang telah ditemukan mati misterius di daerah Delta Okavango, dekat kota Maun, Botswana utara, 03 Juli 2020. Jumlah gajah tewas yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pachyderms tidak muncul terkait dengan perburuan, karena taring gading masih melekat pada gajah. Pihak berwenang sedang melakukan berbagai tes untuk menentukan penyebab kematian. (FOTO : EPA-EFE/STR)

Foto udara dari bangkai salah satu dari sekitar 350 gajah yang telah ditemukan mati misterius di daerah Delta Okavango, dekat kota Maun, Botswana utara, 03 Juli 2020. Jumlah gajah tewas yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pachyderms tidak muncul terkait dengan perburuan, karena taring gading masih melekat pada gajah. Pihak berwenang sedang melakukan berbagai tes untuk menentukan penyebab kematian. (FOTO : EPA-EFE/STR)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, GABORONE — Botswana sedang menyelidiki kematian misterius 275 gajah dalam beberapa pekan terakhir. Perburuan telah dikesampingkan sebagai penyebab karena bangkai yang ditemukan dalam kondisi utuh.

“Tiga laboratorium di Zimbabwe, Afrika Selatan, dan Kanada telah diidentifikasi untuk memproses sampel yang diambil dari gajah yang mati,” kata Kementerian Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam, Konservasi, dan Pariwisata Botswana dalam sebuah pernyataan pada Kamis (2/7).

 

Organisasi konservasi Elephants Without Borders (EWB) telah menyusun laporan untuk Pemerintah Botswana. Dalam laporan yang sempat dilihat Reuters, EWB mengatakan survei udara menunjukkan gajah dengan beragam usia terlihat sekarat. 

 

“Beberapa gajah yang kami amati tampak lemah, lesu, dan kurus. Beberapa gajah tampak bingung, sulit berjalan, menunjukkan tanda-tanda lumpuh sebagian atau pincang,” kata EWB.

 

sumber : EPA EFE
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement