REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus corona atau COVID-19 Sulawesi Tenggara melakukan rapid test atau tes cepat secara gratis terhadap 8.837 orang.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sultra dr. Muhammad Ridwan mengatakan 5 orang dari 8.837 yang menjalani tes cepat dinyatakan reaktif. Sedangkan tes cepat terhadap 8.837 orang dari berbagai kalangan sebagai upaya memutus rantai dan mendeteksi penyebaran virus corona atau COVID-19 dinyatakan non reaktif atau negatif .
"Hingga hari ke 34 pelaksanaan tes cepat dengan sasaran 8.837 orang mengungkap 5 orang terpapar virus yang menakutkan tersebut," kata Ridwan. Sultra menggelar tes cepat sejak 30 Mei hingga batas waktu yang tidak ditentukan yang terbuka untuk umum dan menyasar kantor pemerintah.
Tes cepat secara gratis digelar setiap hari di Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Sultra dan kantor-kantor pemerintah sesuai surat permintaan.
"Tes cepat bagi 8.837 orang yang telah dilaksanakan 34 hari berturut-turut mendeteksi 5 orang reaktif atau terindikasi virus Corona," kata Plt Kadis Komunikasi dan Informatika Sultra, Syaifullah.
Tes cepat adalah skrining awal virus Corona dalam tubuh melalui sampel darah. Sampel inilah yang memberi informasi adanya imunoglobulin atau IgM dan IgG dalam tubuh manusia.
Hasil tes cepat akan terbaca perlu waktu 10-15 menit berupa garis pada keterangan C, IgG, dan IgM.
Garis pada C mengindikasikan pasien non reaktif (negatif), sedangkan garis pada C dan IgG atau IgM menandakan pasien reaktif (positif).
Pada pasien negatif biasanya tes akan diulang dalam waktu 7-10 hari. Pengecekan ulang untuk memastikan tubuh tidak memproduksi IgM atau IgG akibat paparan virus Corona.
Pembentukan IgM dan IgG perlu waktu beberapa minggu bergantung pada reaksi tubuh.