REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam masa transisi kenormalan baru, anak tetap perlu bergerak aktif. Anak membutuhkan aktivitas fisik untuk menunjang tumbuh kembang sesuai usianya.
Anak harus menerapkan gaya hidup sehat di masa new normal agar dapat bereksplorasi secara bebas dan aman. Orang tua pun perlu mempersiapkan kesehatan buah hatinya dari dalam dan luar untuk kesiapan tubuh anak menghadapi pandemi Covid-19.
Dr Margareta Komalasari SpA mengatakan, aktivitas fisik itu harus tetap memerhatikan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, cuci tangan, jarak sosial. Disarankan anak bergerak aktif minimal satu jam per hari.
"Kalau olahraga, misalnya, tergantung, kalau bergerak dengan masker akan kesusahan nggak, masker bisa sedikit dilonggarkan paling tidak menutupi mulut agar tidak mengganggu napas," kata Margareta dalam acara kampanye virtual #GerakanTanganABC" yang dihelat Sakatonik ABC, disimak di Jakarta, Jumat (3/7).
Aktivitas fisik anak bisa disesuaikan, baik di rumah atau luar ruangan. Bagi anak di atas dua tahun, mereka bisa bermain lari-larian dan main tangkap bola. Usia tiga tahun, anak bisa mengejar dan menendang bola. Usia empat tahun, mereka bermain sepeda. Anak lima tahun dapat main lompat tali.
Penggunaan face shield saat keluar rumah juga boleh saja selama anak merasa nyaman. Saat ini, juga sudah banyak tempat umum yang menerapkan protokol kesehatan sehingga bisa meredam kekhawatiran.
GerakanTanganABC juga mudah untuk ditiru anak. Dalam video yang sudah mulai disosialisasikan itu, kampanye mengajak anak untuk jaga jarak, membawa dan menggunakan masker, sering mencuci tangan, maupun mengonsumsi multivitamin.