REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengajak masyarakat khususnya yang sering beraktivitas di Taman Ismail Marzuki (TIM) untuk memakmurkan Masjid Amir Hamzah.
"Ada dua hal terkait memakmurkan masjid, yakni membangun masjid dan meramaikan masjid," kata Jusuf Kalla (JK) saat peresmian Masjid Amir Hamzah di komplek TIM, Jakarta, Jumat (3/7).
JK menjelaskan memakmurkan masjid dalam arti luas bukan hanya datang beribadah, tetapi memberikan manfaat duniawi kepada masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial dan ilmu pengetahuan.
"Masjid bukan hanya dalam bentuk tempat ibadah, tetapi dalam kehidupan sehari-hari memberikan manfaat kepada masyarakat," kata JK.
Sebagai tempat ibadah, masjid juga menjadi tempat sumber inspirasi, inovasi dan petunjuk yang berasal dari rahmat Allah SWT. "Apalagi masjid berada di kawasan TIM yang menjadi daerah seniman," ujar JK.
JK juga menyinggung konstruksi Masjid Amir Hamzah dalam bentuk transparan karena sebagian besar bangunan terbuat dari kaca. "Ini merupakan masjid transparan, karena terlihat siapa-siapa mereka yang datang ke masjid dan siapa tidak datang," ungkap JK.
Sementara itu, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid, Eko Wahyu Wibowo mengatakan renovasi masjid tersebut telah direncanakan sejak tahun 2013. Namun baru terealisasi saat revitalisasi TIM di tahun 2020.
Eko menyatakan pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melalui lembaga sosialnya,Jakarta Sigap Senusa (JSS), sedang merintis gerakan ekonomi mikro berbasis syariah di masjid. "Kami memberi nama lembaga mikro ekonomi syariah," ujar Eko.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan penggunaan masjid Amir Hamzah di dalam kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) usai revitalisasi beberapa waktu lalu.