REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mudah melupakan sesuatu bisa menjadi tanda dari beberapa masalah kesehatan, seperti Alzheimer. Akan tetapi, sikap pelupa tak selalu berkaitan dengan penyakit otak. Kecenderungan mudah lupa juga bisa dipicu oleh hal lain, seperti stres, kecemasan, atau bahkan burnout.
"Stres, kecemasan, atau deperesi dapat menyebabkan orang menjadi pelupa, kebingungan, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah lain yang mengganggu aktivitas sehari-hari," ungkap Mayo Clinic, seperti dilansir Times Now News.
Ada beberapa fakta menarik mengenai hubungan antara kecenderungan mudah lupa dengan stres. Stres yang terlalu besar dapat membebani pikiran dan brain drain. Stres yang berlebih juga dapat membuat pikiran menjadi kacau sepanjang waktu.
Dalam jangka pendek, stres akut dapat memicu terjadinya masalah daya ingat sementara. Akan tetapi, stres kronis atau paparan stres jangka panjang yang berlebih dapat meningkatkan risiko seperti demensia.
Semakin besar stres yang dirasakan, semakin banyak pula energi fisik yang akan terpakai. Oleh karena itu, stres jangka panjang juga dapat berujung pada terjadinya burnout, kondisi di mana seorang merasa sangat kelelahan baik secara fisik, emosional, dan mental. Kecenderungan mudah lupa bisa menjadi tanda dari stres berkepanjangan atau burnout yang tertunda.