Sabtu 04 Jul 2020 14:24 WIB

Kemenkes Palestina Lepas Kepulangan Relawan RS Indonesia

9 relawan kembali ke tanah air setelah 1,5 tahun di Gaza membangun RS Indonesia

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
RS Indonesia di Gaza, Palestina.
Foto: MER-C
RS Indonesia di Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina di Gaza melepas sembilan relawan Indonesia yang akan kembali ke Tanah Air. Mereka telah bertugas selama hampir 1,5 tahun di Jalur Gaza untuk pembangunan tahap dua Rumah Sakit (RS) Indonesia.

Direktur Hubungan Internasional, DR Abdullatif Al Haj mewakili Kemenkes Palestina dalam sambutan pelepasan relawan Indonesia menyampaikan apresiasi dan penghormatannya setinggi-tingginya kepada segenap relawan yang telah melakukan pembangunan RS Indonesia. Seremoni pelepasan tersebut bertempat di Kantor Kemenkes Palestina, Jalur Gaza,

"Saya mewakili Kemenkes Gaza menyampaikan penghormatan yang setinggi-tingginya untuk MER-C dengan segenap relawannya yang telah bersungguh-sungguh mempersembahkan RS Indonesia untuk rakyat Palestina khususnya yang berada di Gaza Utara," kata Abdullatif melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (4/7).

Ia mengatakan, Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) telah berhasil menjadi ujung tombak perantara tersampaikannya bantuan rakyat Indonesia pada rakyat Palestina. Keberadaan RS Indonesia telah berhasil berfungsi menjadi RS pusat di Gaza bagian utara, memberikan layanan kesehatan untuk Gaza Utara yang berpenduduk padat.

Terkait pembangunan penambahan dua lantai di RS Indonesia yang masih terus berlangsung, ia berharap dapat segera dilengkapi dengan alat-alat kesehatan. Pembangunan dua lantai tambahan RS Indonesia terus dikebut.

"Kami berharap dapat segera dilengkapi dengan alat-alat kesehatan dan sebagainya," ujar Abdullatif.

Khusus kepada sembilan relawan yang akan kembali ke Tanah Air, Abdullatif mendoakan agar perjalanan pulang relawan ke Indonesia diberikan kemudahan dan keselamatan. "Sekali lagi penghormatan kami yang setinggi-tingginya atas amal besar ini," ujarnya.

Bertugas di wilayah yang masih dalam blokade Israel, jadwal kepulangan relawan RS Indonesia gelombang pertama akan menyesuaikan dengan jadwal pembukaan pintu perbatasan Rafah, perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Di tengah wabah Covid-19 semua relawan juga telah mempersiapkan seluruh prosedur protokol kesehatan yang berlaku di negara setempat dan negara yang akan dilalui hingga ke Tanah Air.

MER-C memohon doa dari rakyat Indonesia untuk kelancaran perjalanan tim relawan dan penyelesaian pembangunan RS Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement