Sabtu 04 Jul 2020 14:45 WIB

Korban Banjir Gorontalo Masih Bertahan di Pengungsian

Di Kota Gorontalo banjir merendam empat kecamatan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah warga korban banjir menempati tempat pengungsian Bele Li Mbui, Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (3/7/2020). Banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan meluapnya sungai Bone tersebut menerjang empat kelurahan di wilayah itu diantaranya Pilolodaa, Dembe, Bugis dan Ipilo.
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Sejumlah warga korban banjir menempati tempat pengungsian Bele Li Mbui, Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (3/7/2020). Banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan meluapnya sungai Bone tersebut menerjang empat kelurahan di wilayah itu diantaranya Pilolodaa, Dembe, Bugis dan Ipilo.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO - Sejumlah warga korban banjir bandang di Kota Gorontalo hingga Sabtu siang masih bertahan di beberapa titik pengungsian. salah seorang warga Kelurahan Bugis, Martin, yang mengungsi di Gedung Bele Li Mbui mengatakan bertahan di pengungsian akan lebih baik, karena ia dan keluarganya bisa mendapatkan makanan dari dapur umum.

"Air di rumah kami mulai turun, tapi masih tergenang. Hanya suami saya yang pergi menengok rumah, sementara kami masih tetap di pengungsian," ungkap Martin.

Baca Juga

"Yang sulit di sini air minum kurang. Juga selimut. Kalau pakaian cukup, karena kami masih sempat bawa dari rumah. Makanan juga tersedia," imbuhnya.

Kepala BPBD Provinsi Gorontalo Sumarwoto mengakui pihaknya kewalahan memasok seluruh kebutuhan pengungsi. Menurutnya hanya ada tiga dapur umum di Kota Gorontalo yang harus memasok makanan siap saji kepada sekitar 9.415 orang pengungsi. "Kami berupaya untuk memenuhinya," kata dia.