REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Para pemuka agama di Jawa Timur menyampaikan pendapatnya soal RUU Haluan Idelogi Pancasila (HIP) dan sikapnya menghadapi pademi Covid 19. Mereka menyampaikannya pada pertemuan dengan gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
“Saya mengapresiasi apa yang menjadi sikap moral dari FKUB Jawa Timur. Bahwa poin semangat yang disampaikan FKUB Jatim ini adalah semangat menjaga persatuan, menjaga nilai Pancasila dan ingin menjaga warga masyarakat Jawa Timur tetap rukun dan damai,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Jumat (3/7) malam dalam rilisnya kepada Republika.co.id.
Kemudian secara khusus Gubernur Khofifah juga mengajak FKUB Jawa Timur untuk turut serta dan aktif dalam menjadi juru bicara penegakan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran covid-19 di masyarakat Jawa Timur. Menurutnya semangat FKUB Jawa Timur dalam menyampaikan pendapat, menyatakan sikap adalah bentuk penegakan nilai demokrasi yang harus terus dikembangkan.
Dalam dalam audiensi tersebut disampaikan tiga sikap moral FKUB Jatim. Yang pertama adalah FKUB Jatim menghendaki agar DPR RI dan pemerintah mencabut dan membatalkan RUU HIP untuk menjaga kehidupan masyarakat yang tertib, rukun, aman dan damai
- Keterangan foto: Gubernur Jatim menerima delegasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Timur.
Kedua, FKUB Jatim menghendaki agar pimpinan majelis-majelis agama selalu dan terus melakukan layanan keagamaan dalam aktivitas keagamaan. Selian itu menyerukan agar umat beragama untuk tidak terprovokasi terhadap usaha yang akan memecahbelah kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Hal ini terutama dalam menghadapi pilkada serentak lanjutan yang direncanakan dilaksanakan tanggal 9 Desember 2020 dimana ada 19 kabupaten kota di Jatim yang menyelenggarakan pilkada serentak.
Dan ketiga, FKUB Jatim menghendaki agar semua komponen anak bangsa memusatkan segala tenaga dan pikiran, daya serta upaya untuk mengurangi pandemi covid-19 dengan semua dampaknya.
“Soal RUU HIP sudah ada sikap yang jelas dari pemerintah lewat Pak Mahfud MD. Dan khusus untuk poin ketiga bahwa tokoh agama harus memiliki rasa yang sama untuk terlibat aktif dalam menanggulangi pandemi covid-19, saya sangat apresiasi. Tokoh agama adalah speaker kuat di masyarakat, yang kami inginkan agar tokoh agama turut aktif menyosialisasikan penegakan protokol kesehatan saat transisi menuju new normal,” kata Khofifah.