Sabtu 04 Jul 2020 19:26 WIB

Akademisi UGM Dukung Inovasi Kalung Antivirus Kementan

Untuk gejala covid inovasi ini bagus, untuk antivirus harus lewati proses pembuktian

Balai Besar Penelitian Veteriner Kementerian Pertanian, Indi Dharmayanti, menegaskan bahwa semua inovasi yang dilakukan Kementan masih dalam tahap invitro dengan proses riset dan penelitian yang masih panjang.
Foto: Kementan
Balai Besar Penelitian Veteriner Kementerian Pertanian, Indi Dharmayanti, menegaskan bahwa semua inovasi yang dilakukan Kementan masih dalam tahap invitro dengan proses riset dan penelitian yang masih panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Zullies Ikawati mendukung upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam membuat inovasi kalung dari tanaman eucalyptus sebagai produk kesehatan. Dia menyebut, produk ini sangat cocok untuk orang yang terpapar Covid-19.

"Saya kira, sebagai pendukung untuk gejala covid inovasi ini sangat bagus karena covid biasanya sesak nafas. Jadi ini sangat pas sekali," kata Zullies, seperti dikutip dari siaran pers Kementan, Sabtu (4/7).

Baca Juga

Meski demikian, kata Zullies, untuk sebagai antivirus corona pembuktian menuju ke sana masih harus melalui beberapa proses panjang. Termasuk uji klinis di tingkat kementerian dan lembaga lain.

"Kalau uji invitro saya setuju dan saya kira memang ada potensi menjadi antivirus. Tapi kan untuk menjadi satu obat pasti ada alurnya," katanya.

photo
Kementan menyatakan produk eucalyptus ini tetap akan dipasarkan melalui pihak ketiga, dalam hal ini perusahaan yang bergerak di bidang minyak berbahan dasar tanaman eucalyptus. - (Kementan)

Dalam acara yang sama, Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner Kementerian Pertanian, Indi Dharmayanti, menegaskan bahwa semua inovasi yang dilakukan Kementan masih dalam tahap invitro dengan proses riset dan penelitian yang masih panjang.

"Sebenarnya bukan obat untuk corona, karena riset masih terus berjalan. Tapi ini adalah ekstrak dengan metode desilasi untuk bisa membunuh virus yang kita gunakan di laboratorium. Toh sesudah kita lakukan screening ternyata eucalyptus ini memiliki kemampuan membunuh virus influenza bahkan corona," tutupnya.

Namun, kata Indi, produk ini tetap akan dipasarkan melalui pihak ketiga, dalam hal ini perusahaan yang bergerak di bidang minyak berbahan dasar tanaman eucalyptus. "Dalam waktu dekat mungkin akan dipasarkan melalui perusahaan swasta," tutupnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement