REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Stadion Manahan menjadi satu dari enam kandidat lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 2021. Pemerintah Kota Surakarta selaku tuan rumah bakal menyiapkan lapangan pendukung sebagai tempat latihan.
"Kami sudah siapkan di antaranya Stadion Sriwedari, Kotabarat, Banyuanyar, dan Lapangan Sriwaru," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Sabtu (4/7).
Pemerintah Kota Surakarta juga menyiapkan lapangan cadangan, di antaranya Lapangan Karangasem atau Stadion Universitas Sebelas Maret (UNS).
Terkait perbaikan lapangan pendukung, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, saat ini menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Apalagi kepanitiaan yang diketuai Menpora Zainudin Amali sudah terbentuk.
"Tinggal kita tunggu saja, karena DED (detail enginering design) sudah ada semua. Untuk dananya juga dari Kementerian PUPR," kata FX Hadi Rudyatmo menambahkan.
Khusus untuk Stadion Manahan yang bakal menjadi lapangan utama, orang nomor satu di Surakarta itu menyatakan jika stadion yang belum lama direnovasi ini telah siap digunakan untuk kejuaraan bergengsi itu.
"Nanti kalau nggak Minggu ya tanggal 7 sore ada uji coba lapangan dan lampu," kata FX Hadi Rudyatmo menegaskan.
Sesuai hitungan kasar sebelumnya, FX Hadi Rudyatmo menjelaskan anggaran renovasi lapangan pendukung Piala Dunia U-20 mencapai Rp 80 miliar. Anggaran tersebut selain untuk mengganti rumput dan peresapan, juga digunakan untuk pengadaan fasilitas lain di antaranya untuk ruang ganti dan toilet.
Selain Stadion Manahan Solo, venue yang diusulkan PSSI untuk pertandingan Piala Dunia U-20, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat (Kabupaten Bandung), Stadion Gelora Tomo (Surabaya), dan Stadion I Wayan Dipta (Gianyar).