Ahad 05 Jul 2020 07:42 WIB

KBRI Pulangkan Mandiri WNI dari India ke Tanah Air

KBRI memulangkan 107 WNI yang tertahan di India akibat pandemi Covid-19

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pemulangan WNI, ilustrasi
Foto: Antara/KJRI Mumbai
Pemulangan WNI, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Setelah berhasil melakukan repatriasi mandiri pada 20 Mei 2020 lalu, pada 4 Juli KBRI New Delhi kembali memfasilitasi program repatriasi mandiri jilid-2 dengan menggunakan penerbangan khusus maskapai Garuda Indonesia. Repatriasi kali ini diikuti 107 warga negara Indonesia yang tertahan di India.

Pesawat Garuda Indonesia dengan kode penerbangan (GA 8270) berkapasitas 152 penumpang tersebut dijadwalkan berangkat dari embarkasi Indira Gandhi International Airport (IGIA) dengan ETD 04.00 dini hari waktu New Delhi. Sebelum mendarat di Bandara Soekarno Hatta pukul 16.00 WIB, pesawat terlebih dahulu singgah di Bandara Kuala Namu, Medan pada pukul 12.30 WIB.

Baca Juga

Semula pesawat GA 8270 merupakan penerbangan sewaan yang disewa oleh Pemerintah Fiji untuk mengangkut warga negaranya dari Indonesia dengan rute penerbangan Jakarta-Medan-New Delhi-Fiji. Tak ingin kehilangan kesempatan, melihat adanya peluang bisa membawa WNI dari New Delhi ke Indonesia, KBRI dalam kurun waktu kurang dari sepekan menyiapkan semua persiapan untuk memfasilitasi kepulangan para WNI yang masih tertahan di India.

Warga yang dipulangkan ke Indonesia terdiri atas 44 orang Mahasiswa, 2 orang pelatih bulu tangkis, 4 pekerja terapis, 9 orang pelaut, 16 orang peziarah religi dan 42 orang lainnya merupakan profesional dan pelancong (traveller). WNI yang ikut repatriasi kali ini mayoritas yang berada di luar kota New Delhi dengan jarak tempuh yang cukup jauh seperti Chandigarh, Aligarh, Chennai, Bangalore, Pune, Lucknow, Indore, Noida, Mumbai, dan Trichy. Sehingga mereka terpaksa harus menggunakan penerbangan domestik terlebih dahulu atau menempuh jalan darat yang cukup jauh.

Dua Perwira Siswa TNI yang menjalani studi di Army War College, Indore, Negara Bagian Madhya Pradesh, terpaksa menempuh jalan darat selama 15 jam non-stop untuk bisa tiba di New Delhi tepat waktu. Sebab pesawat domestik yang seharusnya terbang ke New Delhi sehari sebelum repatriasi ditunda hingga hari berikutnya.

Program itu disambut dengan antusias tinggi oleh para WNI mengingat mereka sudah hampir 4 bulan tertahan di India dan tidak bisa kembali ke tanah air karena kebijakan karantina nasional yang diterapkan oleh pemerintah India sejak 24 Maret, sehingga tidak ada penerbangan internasional sampai saat ini.

“Sangat lega dan bersyukur sekali dengan adanya program repatriasi mandiri ini, saya sudah tertahan di India lebih dari tiga bulan, orang tua pun sangat khawatir dengan keadaan di India yang tak kunjung membuka penerbangan internasional. Perbekalan juga sudah sangat menipis. Terima kasih atas kerja keras tim KBRI dan semua pihak yang terlibat dalam program ini” ujar Akbar Ersa pelancong yang sebelumnya pernah merasakan pendidikan tinggi di Aligarh Muslim University di Uttar Pradesh, siaran pers KBRI New Delhi, Ahad (5/7).

Persiapan program repatriasi itu sangat singkat. Tapi Tim Satgas KBRI berhasil mengantisipasi hal-hal yang bisa menghambat kelancaran proses pergerakan WNI di tiap-tiap Negara Bagian yang berbeda menuju titik konsentrasi di Ibis Hotel, New Delhi sesuai dengan waktu yang diharapkan. Dubes RI untuk India, Arto Suryodipuro ikut turun langsung ke titik konsentrasi dan bandara IGIA New Delhi untuk memastikan semua persiapan keberangkatan pulang ke tanah air sudah sesuai dengan rencana.

“Saya turut gembira, saudara-saudara sekalian akhirnya bisa pulang ke tanah melalui program repatriasi mandiri ini. Selamat jalan dan semoga semua tiba di tanah air dengan selamat dan bisa berkumpul kembali dengan sanak keluarga tercinta. Program itu merupakan implementasi dari komitmen Pemerintah RI dalam upaya menjamin keamanan sekaligus perlindungan bagi WNI di luar negeri, khususnya yang berada di situasi lockdown dan ancaman tertular oleh Covid-19” Ujar Dubes Arto saat berinteraksi dengan para WNI.

Selain menyediakan transportasi Satgas KBRI New Delhi juga memberikan informasi pada WNI tentang protokol kesehatan yang harus dipatuhi selama penerbangan hingga saat ketibaan di Jakarta, termasuk kewajiban mengenakan APD. Satgas KBRI New Delhi juga membekali para WNI dengan surat keterangan jalan, surat keterangan bebas Covid-19, dan surat keterangan sehat ready to fly yang dikeluarkan otoritas kesehatan. KBRI New Delhi juga memfasilitasi peserta repatriasi untuk melakukan swab test Covid-19. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement