REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panyanyi Rock, Neil Young, mengaku kesal karena lagunya digunakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di depan publik. Pada Jumat, lagunya berjudul "Rockin in the Free World" (1989) diputar selama acara Hari Kemerdekaan di Gunung Rushmore, South Dakota, AS.
"Ini tidak baik bagi saya," kata Young yang lahir di Kanada dan resmi menjadi warga negara AS pada Januari.
Young sendiri, telah tinggal di California Utara selama beberapa dekade. Dalam pesan yang ditulis di media sosialnya, Young mengatakan bahwa dia berdiri dalam solidaritas bersama Lakota Sioux. Istilah “Lakota” dan “Sioux” sering digunakan secara bergantian untuk merujuk pada suku penduduk asli di Dakota.
Sebelum kedatangan Trump di South Dakota, suku-suku asli Amerika berencana untuk menggelar aksi protes di Gunung Rushmore. Bagi suku Lakota, gunung yang berukirkan empat wajah mantan presiden AS berukuran besar itu, tak ubahnya monumen penodaan tanah yang dicuri sekaligus melambangkan keagresifan terhadap warga asli AS.