REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar audiensi dengan 350 RT dan RW se-Surabaya, terkait penanganan Covid-19 di lingkungan masing-masing. Pada kesempatan tersebut, Risma mengajak RT/ RW melakukan pemantauan terhadap warganya secara ketat. Terutama dalam mengingatkan warganya agar lebih disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.
Meski kondisi saat ini tidak mudah, kata Risma, namun masyarakat harus bersatu dan saling gotong royong agar Covid-19 bisa segera dikendalikan. “Apalagi sudah ada Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Saya mohon itu dimaksimalkan,” kata Risma melalui siaran persnya, Ahad (5/7).
Risma juga mendorong masyarakat agar dapat beradaptasi dengan tatanan normal baru atau new normal. Ia mencontohkan, jika sebelumnya berbicara menggunakan makser tidak sopan, maka saat ini masker menjadi kewajiban untuk dikenakan.
Tidak hanya itu, menerapkan jaga jarak, pola hidup bersih dan sehat (PHBS), juga menjadi pesan Risma yang diucarkan secara berulang-ulang. “Ketika kita disiplin dengan itu, sama halnya kita menyelamatkan diri dan orang-orang di sekitar kita. Begitupun sebaliknya," kata Risma.
Risma juga mohon agar kelompok lanjut usia tidak ke luar rumah, kecuali ada urusan mendesak. Risma menyatakan, pihaknya telah menjami makanan bagi lansia, yang setiap hari dikirim petugas ke rumah masing-masing.
Selain itu, Risma juga meminta agar ibu hamil betul-betul menjaga kondisi dan bayi dalam kandungannya. Bahkan untuk pemeriksaan rutin, Risma menyarankan agar mereka tidak check up di Puskesmas. Dia lebih menyarankan agar pemeriksaan rutin dilakukan di rumah sakit khusus ibu dan anak. Sebab, saat ini Puskesmas juga melayani rapid test.
“Semua seluruh RT-RW kalau ada warganya yang hamil jangan boleh ke Puskesmas. Karena kondisinya berat. Takutnya tertular. Jadi langsung dibawa ke RS ibu dan anak ya,” kata Risma.
Risma melanjutlan,, jika ada warga yang kesulitan kendaraan untuk memeriksakan kandungan, dapat menghubungi Command Center (CC) 112. Nantinya ibu hamil tersebut akan dijemput dan diantar kembali pulang seusai menjalani pemeriksaan kehamilan.“Tidak apa-apa jauh. Yang penting aman. Nanti kalau tidak ada kendaraan hubungi 112 ya,” ujar Risma.