Ahad 05 Jul 2020 15:22 WIB

Oposisi Malaysia Tolak Upaya Penggulingan Ketua DPR

Oposisi menganggap Ketua DPR Tan Sri Ariff Yusof menjalankan tugas dengan profesional

Malaysia
Foto: antara
Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sejumlah anggota parlemen dari partai oposisi di Malaysia menolak usulan pemerintah untuk mengganti Ketua DPR Tan Sri Ariff Yusof dan Wakil Ketua DPR, Nga Kor Ming. Penolakan disampaikan Fahmi Fadzil (Partai Keadilan Rakyat / Keadilan), Datuk Hasanuddin bin Mohd Yunus (Partai Amanah Negara / Amanah), Alice Lau Kiong Yieng (Partai Tindakan Demokratik / DAP), Dr Maszlee Malik (Bersatu/Berprinsip), Datuk Liew Vui Keong (Partai Warisan Sabah/Warisan), DS Wilfred Madius Tangau (United Progressive Kinabalu Organisation/UPKO) dan Baru Bian (Partai Sarawak Bersatu/PSB) di Kuala Lumpur, Ahad.

Mereka berpendapat kedua orang tersebut telah berkhidmat dengan penuh sikap profesional dan tidak ada dasar yang kuat untuk menyingkirkan keduanya.

Baca Juga

Sejak pelantikan Tan Sri Ariff Yusof sebagai ketua parlemen atau speaker parlemen, berbagai reformasi dan perbaikan parlimen telah dilakukan secara konsisten demi memulihkan martabat institusi parlemen. Mereka mengatakan langkah-langkah pembaharuan telah diperkenalkan untuk meningkatkan mutu dan memastikan transparansi proses parlemen.

Di antaranya termasuk mendirikan enam Komite Pilihan Khusus yaitu Komite Pilihan Khusus Rancangan Undang-Undang, Komite Pilihan Khusus Bajet, Komite Pilihan Khusus Pertahanan dan Urusan Dalam Negeri serta Komite Pilihan Khusus Hak Asasi dan Kesamaan Gender serta menciptakan Grup Partai Parlemen Lintas Negara (All-Party Parliamentary Groups) untuk lebih mensosialisasikan parlemen.

Parlemen merupakan institusi penting sebagai wadah demokrasi dan membawa suara rakyat yang tidak harus dijadikan medan percaturan politik secara sewenang-wenangnya tanpa sebab nyata.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement