Senin 06 Jul 2020 04:17 WIB

Pasien Sembuh Covid-19 di NTB Capai 876 Orang

Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat masuk zona merah

Ratusan anggota polisi Polda NTB membawa kardus paket sembako untuk didistribusikan bagi pelaku pariwisata di Mataram, NTB, Rabu (17/6/2020). Bantuan sebanyak 15000 paket sembako dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk pelaku pariwisata terdampak COVID-19 di NTB tersebut menggunakan produk-produk asli UKM dari NTB yang setiap paketnya terdiri dari 10 kilogram beras, satu liter minyak goreng, satu kilogram gula pasir dan 250 gram ikan asin
Foto: ANTARA /Ahmad Subaidi
Ratusan anggota polisi Polda NTB membawa kardus paket sembako untuk didistribusikan bagi pelaku pariwisata di Mataram, NTB, Rabu (17/6/2020). Bantuan sebanyak 15000 paket sembako dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk pelaku pariwisata terdampak COVID-19 di NTB tersebut menggunakan produk-produk asli UKM dari NTB yang setiap paketnya terdiri dari 10 kilogram beras, satu liter minyak goreng, satu kilogram gula pasir dan 250 gram ikan asin

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM--Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat, HL Gita Ariadi mengatakan jumlah pasien sembuh dari Covid-19 di provinsi itu sudah mencapai 876 orang.

"Sampai saat ini jumlah kasus pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sebanyak 1.330 orang. Dari jumlah itu sebanyak 876 orang sudah sembuh, 66 orang meninggal dunia, serta 388 orang masih positif dan dalam keadaan baik," ujarnya di Mataram, Ahad(5/7).

Ia menyebutkan, pasien yang dinyatakan sembuh tersebut tersebar di 10 kabupaten kota di NTB. Rinciannya, Kota Mataram 337 orang, Kabupaten Lombok Barat 171 orang, Lombok Tengah 95 orang, Lombok Utara 45 orang, Lombok Timur 100 orang, Sumbawa Barat 11 orang, Sumbawa 38 orang, Dompu 43 orang, Bima 23 orang, Kota Bima 4 orang dan 9 orang berasal dari luar provinsi NTB.

Sekda NTB ini menyatakan untuk mencegah dan deteksi dini penularan Covid-19, pihaknya telah menginstruksikan seluruh petugas kesehatan agar tetap melakukan 'contact tracing' terhadap semua orang yang pernah berhubungan dengan pasien yang terkonfirmasi positif. Bahkan, petugas kesehatan di masing-masing kabupaten/kota diminta melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat COVID-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus Covid-19.

Menurut dia, jika melihat berdasarkan peta zona risiko Covid-19 di Provinsi NTB, Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat masuk dalam zona merah (risiko tinggi) dengan klaster sebaran transmisi lokal yang cukup tinggi, sehingga untuk menekan, diperlukan upaya pencegahan penyebaran yang lebih masif dan terpadu dari masing-masing pemerintah daerah bersama dengan aparat TNI dan Polri serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat.

Hal yang sama, kata Gita, juga berlaku bagi Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur yang masuk dalam wilayah dengan zona orange (risiko sedang) juga diharap dapat tetap fokus dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Untuk wilayah dengan zona kuning (risiko rendah) yakni Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima serta wilayah dengan zona hijau (tidak terdampak) yakni Kota Bima, diharapkan juga dapat terus mempertahankan seluruh upaya penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19.

Selain itu pemerintah lanjut Gita, terus menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap disiplin dan patuh dalam menerapkan protokol kesehatan yakni dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat, mengonsumsi makanan bergizi, olahraga, berfikir positif dan optimis serta selalu menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak dengan orang lain, menjauhi kerumunan dan tidak menyentuh area wajah. "Jika akan menyentuh area wajah pastikan tangan dalam keadaan bersih, sering cuci tangan dengan sabun pada air mengalir," katanya.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement