Ahad 05 Jul 2020 22:57 WIB

Pesantren Tahfiz Alquran Assalam Semarang Bangun Masjid

Masjid Pesantren Tahfiz Alquran Semarang dibangun secara swadaya.

Rep: Bowo Pribadi / Red: Nashih Nashrullah
Proses peletakan batu pertama pembangunan masjid Al-Walidain Assalam, di lingkungan Pondok Pesantren Modern Tahfidz Al-Qur
Foto: dok. Yayasan Assalam
Proses peletakan batu pertama pembangunan masjid Al-Walidain Assalam, di lingkungan Pondok Pesantren Modern Tahfidz Al-Qur

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN— Para santri Pondok Pesantren Modern Tahfidz Alquran Assalam Bandungan, Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tak lama lagi, bakal memiliki masjid, yang berdiri di lingkungan pendidikan mereka.  

Selain melengkapi fasilitas kegiatan ibadah di lingkungan kampus, Masjid Al-Walidain Assalam ini juga disiapkan menjadi pusat pembinaan sekaligus pemberdayaan para santri Assalam, sebagai sumber daya insani (SDI) ahli Alquran pemimpin bangsa.  

Baca Juga

"Di masjid ini akan kita hidupkan bukan sekadar untuk kegiatan ibadah, tapi juga untuk mendukung kemaslahatan keilmuan para santri," ungkap Ketua Yayasan Assalam Bandungan, Drs H Subadri MPd, pada peletakan batu pertama pembangunan masjid Al-Walidain Assalam, Sabtu (4/7).

Dia menjelaskan, masjid Al-Walidain Assalam nantinya bakal memiliki bangunan utama berukuran 20 meter x 20 meter (400 meter persegi). Hal tersebut menyesuaikan dengan tahun pembangunan masjid yang dilaksanakan pada 2020 Masehi.  

Direncanakan, proses pembangunan masjid yang berdiri di atas lahan Yayasan Assalam Bandungan tersebut bakal memakan waktu empat sampai dengan enam bulan setelah dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan. 

Dia berharap proses pembangunan masjid bisa berjalan lancar dan bisa diselesaikan tepat waktu guna mendukung berbagai aktivitas para santri. 

"Di masjid ini akan kita hidupkan nilai- nilai Islam dan kultur masjid secara menyeluruh, bukan sekadar untuk sholat saja," tegas Subadri. 

Ketua Dewan Pembina Yayasan Assalam Bandungan, Mustofa AY, menambahkan, masjid Al-Walidain Assalam ini disiapkan untuk menjadi pusat pendidikan, pusat  pembinaan serta pusat pemberdayaan para santri di lingkungan pendidikan Assalam.  

Termasuk juga disiapkan sebagai pusat persaudaraan SDI untuk menjadi ahli Alquran pemimpin bangsa. "Karena di Pondok Pesantren Modern Tahfidz Alquran Assalam Bandungan ini para santri menghafal Alquran dan terjemahnya, sekaligus belajar mempraktikkan isi kandungannya," ujar dia. 

Dia menyampaikan ucapan terimakasih serta memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan mendukung pembangunan masjid di lingkungan kampus Assalam Bandungan ini.

Termasuk kepada semua panitia pembangunan masjid. "Karena berkat 'para pejuang Baitullah' inilah, masjid Al-Walidain Assalam bisa segera dibangun dan diwujudkan melalui semangat kegotongroyongan," tegas Mustofa.

Sementara itu acara peletakan batu pertama ini dilakukan oleh Ketua Yayasan Asshidiq Al-Khoiriyah Purbalingga, KH Ali Mubarak. Acara ini juga diisi dengan tausiyah dan dan doa yang dipimpin pendakwah berjuluk ‘dai seribu pulau’, Dr KH Ahmad Annuri MA yang juga mewakili TIMNAS Peningkatan Mutu Pendidikan Alquran Indonesia. 

Hadir dalam acara tersebut antara lain Camat Bandungan, Koordinator Pendidikan Wilayah Kecamatan Bandungan, Kepala KUA Bandungan, Kepala Desa Jetis, tokoh masyarakat, panitia pembangunan dan para donator. 

Sebelum akhir acara, Bendahara Panitia Pembangunan Masjid Al-Walidain Assalam, Syaeful Umar SPdI juga melaporkan bersamaan dengan acara peletakan batu pertama juga panitia juga menerima infaq pembangunan masjid. 

"Alhamdulillah, panitia pembangunan masjid hari ini juga menerima infaq yang terkumpul sebesar Rp 273 juta. Semoga Allah SWT melimpahkan keberkahan atas semua dukungan para muhsinin tersebut," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement