Senin 06 Jul 2020 04:01 WIB

Kemenag: Moderasi Beragama Harus Diperkenalkan Sejak Dini

Modul siap digunakan tahun ajaran ini yang akan dimulai pada 13 Juli 2020.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kemenag: Moderasi Beragama Harus Diperkenalkan Sejak Dini. Ilustrasi Siswa Madrasah
Foto: Antara/Syaiful Arif
Kemenag: Moderasi Beragama Harus Diperkenalkan Sejak Dini. Ilustrasi Siswa Madrasah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama  (Kemenag) menerbitkan modul Moderasi Beragama untuk siswa madrasah dengan judul "Membangun Karakter Moderat: Modul Penguatan Nilai Moderasi Beragama pada RA-MI dan MTs-MA".  Buku ini disusun bersama oleh para akademisi Pusat Kajian dan Pengembangan Pesantren Nusantara (PKPPN)-IAIN Surakarta dan guru-guru.

Dirjen Pendis Kemenag, Prof Kamaruddin Amin mengatakan, moderasi beragama harus diperkenalkan sejak dini secara terstruktur. Karena itu, menurut dia, modul moderasi beragama terebut diharapkan bisa diajarkan kepada seluruh siswa madrasah di Indonesia.

“Moderasi beragama harus diperkenalkan sejak dini secara masif terstruktur dan terukur. Kita berharap madrasah dengan kurikulum dan modul pembelajarannya dapat menjadi wadah mewujudkan cita cita besar itu,” ujar Kamaruddin saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (5.7).

Menurut dia, Kemenag menargetkan seluruh siswa di madrasah bisa mempraktikkan apa yang ada di dalam modul moderasi beragama tersebut.  “Moderasi beragama harus diajarkan, diedukasikan dan dicontohkan untuk bisa terinternalisasi kemudian menjadi praktik dari peserta didik,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama, A Umar  menjelakan, modul Moderasi beragama untuk siswa Raudlatul Athfal (RA) dan Madrasah siap digunakan tahun ajaran ini yang akan dimulai pada 13 Juli 2020.

Umar mengatakan, modul ini hadir sebagai panduan guru dalam rangka memperkuat karakter moderat siswa. Menurut dia, pengetahuan nilai moderasi yang terinternalisasi dan mewujud dalam sikap dan karakter siswa penting dikenalkan sejak dini dalam rangka merawat Kebhinekaan Indonesia.

Secara kelembagaan, hadirnya buku ini merupakan upaya memperkuat karakter madrasah agar menjadi “Hebat dan Bermartabat.”  Sedangkan secara substansi, menurut Umar, kehadirannya dalam kerangka meningkatkan kualitas peserta didik madrasah agar tidak hanya memiliki ilmu dan pengetahuan yang mumpuni, tetapi juga berkarakter moderat dengan wawasan kebangsaan yang kuat.

"Penggabungan antara pengetahuan dan langkah-langkah praktis terkait penguatan moderasi beragama ini diharapkan menghasilkan modul yang efektif dan terukur," kata Umar dalam siaran persnya.

Sehingga, lanjutnya, generasi yang hasilkan madrasah bukan hanya menjadi insan yang cerdas secara intelektual saja, tetapi juga matang secara spiritual.  “Generasi yang tidak hanya hebat, tetapi juga bermartabat. Generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga santun dalam menyikapi dinamika kehidupan," jelas Umar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement