REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Southampton Ralph Hasenhuttl menyebut komitmen sebagai kunci keberhasilan timnya menumbangkan Manchester City 1-0 dalam laga pekan ke-33 Liga Inggris di St. Mary's, Senin (6/7) dini hari WIB.
Gol perdana Che Adams untuk Southampton, berhasil mengantarkan The Saints mengalahkan Man City yang beberapa hari sebelumnya merusak pesta juara Liverpool. "Segalanya mungkin ketika Anda berkomitmen dan sabar menanti momen yang tepat," kata Hasenhuettl dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi Southampton.
"Saya turut bersuka cita untuk Che juga, ia bekerja keras hari ini sebagaimana di laga-laga sebelumnya," ujarnya menambahkan.
Gol Adams lahir dari kecermatannya melihat keteledoran kiper Ederson Moraes yang berdiri jauh dari gawangnya dengan tembakan dari dekat lingkaran tengah lapangan.
Kendati ada aspek kelalaian Ederson dari gol tersebut, Hasenhuttl menilai hal itu tak mengurangi kepiawaian Adams melihat kesempatan.
"Semua orang merayakan golnya dan saya tak terpikir ada momen yang lebih tepat untuk mencetak gol debutnya," katanya.
"Orang-orang boleh bicara soal kiper yang berdiri terlalu jauh dari gawang, tetapi mengambil kesempatan semacam itu tidaklah mudah. Itu gol fantastis," ujar Hasenhuttl menambahkan.
Di sisi lain, pelatih yang baru meneken perpanjangan kontrak empat tahun itu juga memuji kegigihan para pemainnya mempertahankan keunggulan tersebut hingga akhir laga di bawah derasnya serangan para pemain Man City yang melepaskan tak kurang dari 26 percobaan tembakan.
"Melawan mereka Anda harus siap berlari lebih sering, bertarung lebih gigih tetapi juga ketika memiliki bola berani mengambil kesempatan untuk menciptakan masalah bagi mereka," tutur Hasenhuttl.
"Saya pikir kami memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol kedua, tetapi pada akhirnya itu semua bagian dari perjuangan mengagumkan dari tim ini dan kami sangat berbahagia atas penampilan tadi," pungkasnya.
Kemenangan atas Man City membuat Southampton naik ke urutan ke-13 klasemen dengan koleksi 43 poin serta memastikan bertahan di Liga Primer kendati hingga pertengahan musim sempat berkutat di zona degradasi.