Senin 06 Jul 2020 11:40 WIB

Kalung Antivirus Corona, Kementan Diingatkan Fokus Tupoksi

Legislator menilai lucu jika Kementan ikut mengurusi pembuatan obat.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Kementan bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk memproduksi kalung antivirus dari eucalyptus
Foto: Kementan
Kementan bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk memproduksi kalung antivirus dari eucalyptus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta agar Kementerian Pertanian (Kementan) fokus pada tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), yakni pendistribusian pangan, stabilitas harga pangan, dan menjami stok pangan. Terkait inovasi kalung antivirus corona yang akan diproduksi massal oleh Kementan, Rahmad meminta agar Kementan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Intinya fokus pada tugas pokok dan fungsi dari Kementan terkait dengan pangan, peternakan dan lain-lain. Kalau soal covid ayo sama-sama perang melawan covid, seluruh pihak. Di bidang pertanian ayo lawan corona dengan  menyediakan pangan yang tersedia, stok tersedia, harga pangan yang tersdia, dan kesejahteraan petani juga tetap terjamin," kata Rahmad kepada Republika.co.id, Senin (6/7).

Baca Juga

Ia menilai lucu jika Kementan ikut mengurusi pembuatan obat. Karena itu, ia berharap agar Kementan bisa menyerahkan hal terkait pembuatan obat kepada stakeholder yang ada. 

"Tapi kalau (Kementan) ternyata membuat obat, berhasil untuk pembuatannya, serahkan kepada stakeholder yang berkaitan dengan ini bukan kepada Kementan," ungkapnya.

Kendati demikian, politikus PDIP tersebut mengapresiasi upaya Kementan yang ikut memikirkan penyelesaian Covid-19. Menurutnya, gotong royong sangat diperlukan di tengah situasi saat ini.

"Ayo bergotong royong tangani covid tapi sesuai dengan tupoksinya. Kalau Kementan ya bagaimana tupoksinya untuk tetep terjaga stok pangan  di masa pandemi,  harga pangan tetap terjaga, kemudian kesejahteraan dari sisi pertanian terjaga, itu menjadi salah satu kata kuncinya. Silakan berpikir tapi sesuai tupoksinya," ungkapnya.

Beberapa waktu lalu Kementerian Pertanian resmi meluncurkan inovasi antivirus berbasis eucalyptus. Itu merupakan hasil inovasi Balitbangtan dan telah berhasil mendapatkan hak patennya.

Kementan juga menggandeng PT Eagle Indo Pharma untuk pengembangan dan produksinya secara massal. Penandatanganan perjanjian Lisensi Formula Antivirus Berbasis Minyak Eucalyptus antara perwakilan Balitbangtan dan PT Eagle Indo Pharma (Cap Lang) dilaksanakan di Bogor pada pertengahan Mei 2020. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement