Senin 06 Jul 2020 12:27 WIB

Transjakarta Uji Coba Bus Listrik Rute Blok M – Balai Kota

Apabila ada operator yang ingin mengoperasikan bus listrik, maka akan ada prioritas

Rep: Amri Amrullah/ Red: Hiru Muhammad
Karyawan mengendarai bus listrik saat uji coba di Kantor Pusat PT Transjakarta, Cawang, Jakarta, Senin (6/7/2020). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan uji coba dua bus listrik EV1 dan EV2 rute Balai Kota - Blok M dengan mengangkut penumpang.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Karyawan mengendarai bus listrik saat uji coba di Kantor Pusat PT Transjakarta, Cawang, Jakarta, Senin (6/7/2020). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan uji coba dua bus listrik EV1 dan EV2 rute Balai Kota - Blok M dengan mengangkut penumpang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akhirnya melakukan uji coba bus listrik di rute layanan dengan mengangkut pelanggan mulai, Senin (6/7) hingga tiga bulan ke depan. Layanan rute yang diuji coba bus listrik EV (electric vehicle) 1 ini melayani rute Balai Kota – Blok M.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, uji coba bus listrik ini sebenarnya sebuah nilai baru yang ditawarkan Transjakarta kepada penggunannya. Uji coba ini akan berjalan hingga tiga bulan ke depan, selama itu akan direkam dari berbagai aspek mulai dari operasional, teknis, dan komersialnya.

"Dari record itu akan kita lihat kelaikan bus listrik ini untuk beroperasi di Jakarta. Cita-citanya untuk menyukseskan program Pemprov DKI, Langit Biru. Jadi, ini bentuk dukungan Transjakarta untuk secara penuh berkomitmen memberikan nilai baru bagi pengguna jasa Transjakarta," kata Sardjono di kantor pusat Transjakarta, Senin (6/7).

Sebelumnya, Transjakarta telah melakukan pra uji coba bus listrik pada 2019 lalu, yang sempat mencuri perhatian publik dan mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Pada masa prauji coba, bus listrik hanya dioperasikan dengan mengangkut galon air dan masyarakat di tempat-tempat wisata, tercatat ada 13 ribu masyarakat yang sudah menjajal bus listrik pada masa pra uji coba.

Sardjono mengatakan, sementara untuk 3 bulan ke depan akan ada dua bus listrik EV1 yang akan diujicobakan secara gratis ke masyarakat, yakni rute Balai Kota-Blok M. Layanan EV1, Transjakarta yang dioperasikan dua unit armada BYD, Bus merek pabrikan Cina. PT Bakrie Autoparts sebagai agen BYD di Indonesia membawa dua unit bus single low entry tipe K9 dan bus medium tipe C6 pada uji coba ini.

Kedua bus BYD ini memiliki daya baterai yang tahan lama dengan jarak tempuh diperkirakan mencapai 250 km sebelum baterainya harus diisi ulang, dengan durasi pengecasan kurang dari 4 jam setiap harinya. "Jadi mudah-mudahan nanti setelah tiga bulan kita lihat hasilnya seperti apa. Kalau memang bus ini layak, akan kita perbanyak dan akan kita promosikan kepada semua operator," katanya.

Jadi, Transjakarta berkomitmen sekali apabila ada operator-operator yang ingin mengoperasikan bus listrik, maka akan ada prioritas kepada mereka. Untuk kapasitas pelanggan,  Transjakarta saat ini tetap mengacu pada protokol Covid-19, di mana untuk bus single low entry memiliki kapasitas 25 orang baik untuk seat (duduk) maupun berdiri.

Sedangkan, untuk bus medium memiliki kapasitas sebanyak 11 orang dan tidak ada yang berdiri. Ia mengungkapkan, walaupun baru dua bus yang kini sudah diuji coba pihak TransJakarta telah mencanangkan akan ada 100 bus listrik baru yang akan diujicoba hingga akhir tahun.

Presiden Direktur Bakrie & Brothers Anindya Bakrie, dimana Bakrie Autoparts sebagai agen BYD di Indonesia mengungkapkan apresiasinya bisa menjadi bagian green Jakarta. Walaupun selama lebih dari tiga bulan, ia menilai langit biru di Jakarta terjadi akibat berkurangnya mobilitas kendaraan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurut dia, akan lebih baik ketika langit biru Jakarta terus berlanjut, namun bukan karena pandemi, tapi memang karena kemajuan teknologi transportasi listrik yang meminimalisir polusi udara. "Kami berterima kasih berkesempatan menjadi mitra, kami siap diuji coba jalur komersial ini setelah sebelumnya sudah melalui registrasi dan homologasi. Kami akan terus lanjutkan agar pengguna Transjakarta bisa nyaman dan selamat," katanya.

Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Susilo Dewanto menekankan perlunya uji coba kendaraan umum listrik seperti bus listrik ini di jalur komersial. Menurutnya keunggulan bus listrik bukan hanya dinilai dari bunyi kendaraan yang senyap, hening, nyaman dan bebas polusi udara saja. Namun juga bagaimana keselamatan di masyarakat serta keuntungan secara ekonomi bagi perusahaan, dalam hal ini PT Transjakarta.

"Yang kemarin sudah dicoba dengan mengangkut orang, tapi kali ini dicoba dj jalur komersial dengan penumpang yang lebih umum, mudah-mudahan tidak terjadi kerusakan. Baik dari sistem operasional kelistrikannya maupun dari kerusakan akibat vandalisme penumpang," paparnya.

Transjakarta sendiri berharap dengan hadirnya bus listrik ini diharapkan memiliki banyak keunggulan mulai dari tidak ada polusi yang ditimbulkan, biaya maintenance yang lebih murah, kekuatan baterai yang tahan lama hingga konsep green city yang sejalan dengan cita-cita Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menuju 4.0.

Layanan bus listruk ini akan beroperasi setiap hari, mulai pukul 10.00 – 20.00 WIB dengan headway atau jarak keberangkatan setiap 45 menit sekali dan berhenti di halte-halte Non-BRT di sepanjang rute Blok M hingga Balai Kota. Untuk menimati layanan bus listrik pada rute EV1 pelanggan tidak dikenakan biaya namun, tetap diwajibkan untuk melakukan tap in dan tap out pada alat Tap On Bus (TOB) yang tersedia di dalam bus.

Selain itu di masa pandemi dan PSBB trabsisi ini, Transjakarta terus konsisten dalam menerapkan segala bentuk protokol kesehatan untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19 pada operasional Transjakarta. Untuk itu, kami memastikan setiap unit armada bus sudah dalam keadaan siap beroperasi, mulai dari pengecekan hingga pencucian dengan cairan disenfektan pada bus dan interiornya.

Transjakarta telah menyediakan hand sanitizer di dalam bus untuk kenyamanan pelanggan. Kami juga menghimbau pada pelanggan untuk terus bekerjasama dengan mematuhi batas jarak aman, yaitu minimal satu lengan tangan antara satu pelanggan dengan-pelanggan lainnya. Jaga selalu kebersihan dengan rutin mencuci tangan di air mengalir.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement